Konseling yang telah dipaparkan pada bagian ini merupakan tambahan terhadap setiap konseling yang harus bidan berikan selama atau sebagai hasil pengkajian kesehatan yang komprehensif. Sebagai seorang bidan, Anda perlu mengingat bahwa Anda dapat memberi konseling prakonsepsi kepada wanita belum menikah atau pasangan lesbian juga kepada wanita menikah atau pasangan heteroseksual. Wanita belum menikah dan pasangan lesbian membutuhkan konseling lebih lanjut yang berkaitan spesifik dengan isu unik mereka.
Konseling prakonsepsi dimulai dengan pembahasan tentang persiapan psikologis seorang wanita atau pasangannya dalam mengasuh dan membesarkan anak. Pembahasan ini mencakup topic-topik, seperti apakah tersedia kamar bagi anak-anak, rasional mengasuh anak, kemapanan ekonomi dan kestabilan emosional wanita atau pasangannya, serta ekspektasi pengalaman usia subur dan menjadi orang tua. Pengkajian sebelumnya tentang penganiayaan fisik, seksual, atau emosi yang terjadi dalam hubungan harus dievaluasi kembali karena penganiayaan seperti ini sering kali dimulai atau meningkat pada masa kehamilan [Beck, L. F., Morrow, B., and Lipscomb, L. E. Prevalence of selected maternal behaviors and experiences, Pregnancy Risk Assessment Monitoring System (PRAMS), 1999. MMWR 51(SS02):1-26 (April 26) 2002; and Martin, S. L., Mackie, L., Kupper, L. L., et al. Physical abuse of women before, during and after pregnancy. JAMA 285(12):1581-1584 (March 28) 2001].
Penaturan masa usia subur sehubungan dengan upaya wanita atau pasangannya untuk menyelesaikan pendidikan atau memulai suatu karier, sebagaimana stress yang terpisah atau tergabung dengan semua aktivitas ini, harus terus dikaji. Sedangkan pada remaja, diskusi tentang penyelesaian sekolah dan rencana melanjutkan ke perguruan tinggi atau pelatihan kerja sekaligus penjelasan tentang metode pengontrolan kelahiran yang dapat diandalkan, dapat member mereka alternative dalam masa usia subur mereka.
1. Kapan Menghentikan Penggunaan Metode Kontrasepsi
Pembicaraan tentnag merencanakan sebuah keluarga harus melibatkan diskusi tentang pengaturan waktu kehamilan dalam hubungannya dengan penghentian metode keluarga berencana dan bagaimana hal ini dilakukan, mengingat metode yang satu berbeda dari metode yang lain. Pentingnya mencatat periode menstruasi harus ditekankan karena hal ini sangat penting untuk menentukan kapan kehamilan dimulai. Mendorong wanita untuk menyimpan kalender menstruasi merupakan praktik yang baik. Pengaturan jarak kehamilan harus dibicarakan dan pentingnya perawatan prenatal awal dan berkelanjutan harus dijelaskan setiap ada kesempatan.
Pertanyaan yang umum diajukan ialah berapa lama “menghentikan konsumsi pil” sebelum memutuskan untuk memiliki anak. Umumnya rekomendasi yang diberikan adalah supaya seorang wanita tidak mengalami kehamilan selama bulan pertama setelah menghentikan kontrasepsi oral. Setelah mengalami satu siklus menstruasi, seorang wanita sering kali kembali mengalami ovulasi spontan. Sangatlah penting menekankan bahwa rekomendasi ini berkaitan dengan upaya mengoptimalkan penanggalan kehamilan. Tidak ada kekhawatiran tentang efek teratogenik kontrasepsi oral.
Apabila seorang wanita telah menggunakan metode hormonal jangka-panjang, seperti suntikan atau susuk, ia harus diberi tahu bahwa dibutuhkan beberapa bulan sebelum akhirnya ovulasi berlangsung teratur. Budan menyarankan ia dan pasangannya untuk mencegah pembuahan dengan metode barier hingga sampai ia mengalami menstruasi teratur sehingga tangga kehamilan dapat diperkirakan dengan tepat. Sekali lagi, tidak ada efek berbahaya pada janin yang perlu diperhatikan jika konsepsi terjadi setelah semua metode ini dihentikan.
Bagi wanita yang menstruasinya tidak teratur, akan sulit untuk memperkirakan waktu ovulasi dan tanggal kehamilannya. Untuk para wanita ini, penggunaan bagan suhu tubuh dasar atau alat prediksi ovulasi akan membantu. Apabila tidak terjadi kehamilan dalam rentang waktu 12 bulan senggama tanpa pelindung, akan bermanfaat jika wanita dievaluasi oleh spesialis kesuburan.
2. Nutrisi
Mempertahankan status nutrisi yang baik sebelum mengalami kehamilan merupakan topic prakonsepsi yang sangat penting. Mencapai berat badan ideal, mengontrol gangguan makan dan pika, dan mengembangkan kebiasaan diet nutrisi yang seimbang merupakan persiapan bagi pertumbuhan bayi sehat dan pencegahan berat lahir rendah. Mengenai masalah nutrisi akan mengarahkan pendidikan kesehatan yang diberikan oleh bidan mengenai perubahan diet minor. Perujukan ke ahli gizi merupakan diperlukan bagi wanita yang menghadapi deficit nutrisi utama atau obesitas. Bagi wanita yang menghadapi gangguan makan, akan diperlukan evaluasi psikologis, dan wanita tersebut disarankan untuk menunda kehamilan sampai ia mendapatkan perawatan dan mengonsumsi diet sehat.
Pertimbangan khusus harus diberikan sesuai rekomendasi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada tahun 1992, yang menyatakan semua wanita usia subur sebaiknya mengkonsumsi suplemen asam folat untuk memastikan konsumsi asam folat sekurang-kurangnya 0,4 mg setiap hari untuk mengurangi risiko mendapatkan bayi yang mengalami spina bifida atau defek pada saluran saraf lainnya [Centers for Disease Control and Prevention. Recommendations for the use of folic acid to reduce the number of cases of spina bifida and other neural tube defects. MMWR 41 (RR-14):1-5, 1992; and Iqbal, M. M. Prevention of neural tube defects by periconceptual use of folic acid. Pediatr. Rev. 21:58-66, 2000]. Sebagian besar multivitamin yang dijual bebas mengandung 0,4 mg asam folat di dalamnya, sehingga tidak diperlukan suplemen vitamin yang mahal; preparat generic sudah cukup. Vitamin prenatal yang diprogramkan biasanya mengandung 1,0 g asam folat. Beberapa wanita menyukai gagasan menggunakan suplemen prenatal selama periode prakonsepsi, yang memang diterima dengan baik. Karena sulit mengingesti sejumlah adekuat asam folat secara konsisten dari sumber-sumber makanan, maka dibutuhkan suplemen. Apabila seorang wanita termotivasi tinggi mengonsumsi asam folat dari sumber-sumber yang lebih alamiah, ia dapat dianjurkan untuk melakukannya.
Bagi wanita yang sebelumnya telah memiliki bayi dengan defek saluran saraf, maka dosis asam folat yang direkomendasikan ialah 4,0 gram setiap hari selama sedikitnya satu bulan sebelum konsepsi dan dilanjutkan selama 12 minggu kehamilan. CDC mengeluarkan peringatan terhadap konsumsi asam folat lebih dari 1 mg per hari bagi wanita yang tidak mengalami peningkatan keburuhan [Centers for Disease Control and Prevention. Recommendations for the use of folic acid to reduce the number of cases of spina bifida and other neural tube defects. MMWR 41 (RR-14):1-5, 1992]. Bidan harus mengkaji pil vitamin atau pil nmultivitamin lain yang dikonsumsi wanita untuk menentukan kandungan asam folat dan mencegah hipervitaminosis.
3. Skrining Genetik
Dari riwayat yang diperoleh, seharusnya terlihat kebutuhan spesifik untuk melakukan skrining/konseling yang didasarkan pada ras, etnik, dan riwayat keluarga. Pada setiap konseling genetic, kuncinya ialah menetapkan bahwa setiap bayi yang berasal dari wanita dan pria tertentu memiliki kesempatan mengidap suatu penyakit genetic. Oleh karena itu, merupakan hal yang sangat penting untuk melibatkan calon ayah. Apabila factor risiko tertentu diidentifikasi atau jika calon orang tua mengalami masalah yang serius, maka mereka perlu dirujuk ke konselor genetic.
4. Perawatan Gigi
Wanita harus disarankan untuk melakukan setiap perawatan gigi yang membutuhkan pajanan radiasi, sedasi, anesthesia, atau pembedahan gusi sebelum hamil. Penelitian telah memperlihatkan peningkatan kehamilan dan persalinan preterm ketika wanita menderita penyakit periodontal tertentu [Jeffcoat, M. K., Geurs, N. C., Reddy, M. S., et al. Periodontal infection and preterm birth: results of a prospective study. J. Am. Dent. Assoc. 132(7):875-880 (July) 2000]. Peningkatan volume darah selama kehamilan, yang kemudian mengakibatkan hyperemia pada gusi akan menyebabkan perdarahan berlebihan jika wanita tersebut perlu menjalani pembedahan gusi dalam masa hamilnya. Jika seorang wanita merencanakan untuk menyusui, waktu yang dibutuhkan dari masa konsepsi sampai penyapihan akan memanjang lebih dari setahun. Oleh karena itu, pemeriksaan gigi selain perawatan pencegahan rutin penting baik dilakukan sebelum kehamilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar