Kamis, 08 Januari 2015

FAKTOR RISIKO MEDIS PADA WANITA PRAKONSEPSI

1. Obat-Obatan

Untuk penderita epilepsy, hipertensi, psikosis, malaria, dan penyakit lain yang ditangani obat-obatan yang teratogenik, bidan yang memberi perawatan konsepsi harus melakukan kolaborasi dengan dokter yang mengobati penyakit tersebut, mengingat risikonya pada janin, dan mengupayakan obat-obatan lain yang tidak bersifat teratogenik [Reynolds, H. D. Preconception care: an integral part of primary care for women. J. Nurse-Midwifery 43(6):445-453 (November/December) 1998]. Selain itu, timbulnya efek teratogenik obat-obatan yang dikonsumsi seorang wanita harus selalu diwaspadai [Brent, R. L. Addresing environmentally caused human birth defects. Pediatr. Rev. 22(5):153-165 (May) 2001]. Obat-obatan resep maupun yang dijual bebas, yang dikonsumsi seorang wanita, harus dievaluasi efek teratogeniknya. Selanjutnya, perlu dikaji apakah memang obat tersebut masih dibutuhkan. Sangat penting diperhatikan bahwa seorang wanita tidak boleh begitu saja menghentikan pengobatan karena mereka sedang hamil, mengingat tindakan ini dapat menimbulkan efek negative terhadap kesehatan medis maupun kesehatan jiwanya [Einarson, A., Selby, P., and Koren G. Discontinuing antidepressants and benzoadiazepines upon becoming pregnant: beware of the risks of abrupt discontinuation. Can. Fam. Physician 47:489-490 (March) 2001]. Banyak obat aman dikonsumsi selama masa hamil. Bagi wanita lain, rasio risiko/keuntungan penggunaan obat dan kehamilan harus dibahas sebelum konsepsi terjadi, kapanpun memungkinkan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah rencana tentang penggunaan obat tertentu pada masa prakonsepsi dan selama tahap awal organogenesis [Brundage, S. C. Preconceptional health care. Am. Fam. Physician 65(12):2507-2514 (June 15) 2002]. Food and Drug Administration (FDA) telah mengidentifikasi lima kategori pelabelan obat yang aman dikonsumsi selama kehamilan yang membantu dalam menentukan risiko bahaya akibat penggunaan obat tertentu.

 

Criteria Pelabelan FDA untuk Obat-Obatan selama Masa Hamil

A. Penelitian terkontrol pada wanita gagal memperlihatkan risiko terhadap janin pada trimester ketiga dan kemungkinan membahayakan kelangsungan hidup janin kecil

B. Penelitian pada hewan percobaan tidak mengindikasikan risiko terhadap janin; penelitian terkontrol pada manusia tidak dilakukan, atau penelitian pada hewan memang memperlihatkan dampak merugikan pada janin, tetapi penelitian terkontrol pada wanita hamil gagal memperlihatkan risiko terhadap janin

C. Penelitian telah memperlihatkan obat memiliki efek teratogenik atau embriosidal pada hewan, tetapi tidak ada penelitian terkontrol yang dilakukan pada wanita, atau tidak ada penelitian dilakukan baik pada wanita maupun hewan percobaan

D. Manfaat pada janin manusia telah terbukti, tetapi keuntungan pada beberapa situasi (seperti, situasi yang mengancam kehidupan atau penyakit parah yang tidak memungkinkan penggunaan obat-obatan yang lebih aman atau obat-obatan tersebut tidak efektif) membuat obat-obatan tersebut boleh digunakan kendari berisiko

X. Penelitian pada hewan atau manusia telah memperlihatkan kelainan janin, atau bukti menunjukkan risiko pada janin berdasarkan pengalaman manusia, atau keduanya, dan risikonya jelas-jelas melebihi keuntungan apapun yang diperoleh

Obat-obatan dengan Efek Teratogenik Sedang sampai Tinggi

Obat (Kelas)

Nama Generik (Dagang)

Kategori Kehamilan FDA

Trimester Ketika Paling Teratogenik

Efek pada Janin/Bayi

Androgen

Danazol (Danocrine)

X

Ke-2, ke-3

Virilisasi pada wanita dan genitalia ambigu

Inhibitor enzim pengubah angiotensin

Kaptopril (Capoten)

Enalapril (Vasotec)

C

Semua

Sindrom hipotensi janin, hipoperfusi ginjal janin, anuria, oligohidramnion, hipoplasia paru

Penyekat reseptor angiotensin II

Kandesartan

Silexetil (Atacand)

Irbesartan (Avapro)

D

Ke-2, ke-3

Hipotensi janin dan bayi baru lahir, hipoplasia tengkorak, anursia, gagal ginjal dan kematian

Antibiotik

Aminoglikosida:

Spektinomisin

Gentamisin

Streptomisin

Tetrasiklin

D

 

 

 

 

D

Semua

Keracunan saraf ke-8, gigi tidak putih, dan gangguan pertumbuhan tulang

 

Tulang dan gigi mengalami perubahan warna

Antikoagulan

Warfarin (Coumadin)

X

Semua

Hipoplastik penghubung nasal (trimester 1)

Malformasi SSP (trimester ke-2)

Risiko perdarahan (trimester ke-3)

       

(trimester ke-3)

Antikonvulsan

Karbamazepin

Fenitoin

Trimetadion

Asam valproat

C

D

D

D

Pertama

Kelainan tabung saraf

Sindrom hidantoin

Anti-infeksi

Iodin

D

Semua

Goiter congenital, hipotiroid sementara

Antineoplasma

Aminopterin

Busulfan

Siklofoasfamid

Sitarabin

Metotreksat

Tamoksifen

X

D

D

D

D

D

Pertama

Pertama

Pertama

Pertama

Semua

Semua

Malformasi multiple tidak spesifik dan berat lahir rendah

Terapi anti-tuberkuloasis

Isoniazid

 

 

 

 

 

 

Rifampisin

C

 

 

 

 

 

 

C

Semua

 

 

 

 

 

 

Semua

Memperlihatkan efek embriosid pada tikus dan kelinci ketikan diberikan pada masa hamil; tidak ada penelitian pada wanita hamil

Kelainan SSP pada penggunaan yang lama

Antiviral (HIV)

Efavirenz (Sustiva)

C

Semua

Efek teratogenik pada percobaan hewan primate; tidak ada data penelitian pada manusia

Benzodiazepin

Lorazepam (Ativan)

Klonazepam (Klonopin)

Klordiazepoksid (Libium)

Oksazepam (Serax)

Diazepam (Valium)

D

 

C

 

D

 

D

 

D

Ke-3

Ketergantungan neonatus pada penggunaan kronis

 

d (Libium)

Oksazepam (Serax)

Diazepam (Valium)

 

D

 

D

 

D

   

Agens pangkelat

Penisilamin

D

Pertama

Laksa kutis, anomaly congenital lain

Persiapan dermatologi

Minoksidil

C

Ke-2, ke-3

Hirsutisme bayi baru lahir

Halusinogen

Frensiklidin

X

Semua

Pengkajian saraf abnormal, termasuk refleks mengisap yang lemah, dan pemberian makan menurun

Agens hipogilkemik

Klorpropamid

C

Semua

Hipoglikemua neonatus berkepanjangan

Analog prostaglandin

Misoprostol (Cytotec)

X

Semua

Sifat embriosid pada awal kehamilan dapat menyebabkan kehamilan dan persalinan preterm

Retinoid, sistemik

Isotretinoin (Accutane)

X

Semua

Defek pada SSP, kardioaortik, telinga, dan celah bibir atau palatum; mikrosia, anosia, aplasia timus, kelainan lengkung brakial dan aorta; malformasi jantung congenital tertentu

Retinoid, topikal

Tretinoin (Retin-A)

C

Semua

Sangat tidak mungkin untuk mendapatkan pemajanan topical pada retinoid)

Sedatif

Talidomid

X

Pertama, Ke-2

Fokomelia, reduksi tungkai

       

tungkai

Obat tiroid

Propiltiorasil

Metimazol

D

D

Semua

Semua

Goiter

Kutis aplastik

Sumber: Diadaptasi dari Reynolds, H. D. Preconception care: an integral part of primary care of women. J. Nurse-Midwifery 43(6): 452.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar