Selasa, 02 September 2014

Organisasi dan Struktur

Semua anggota ICM merupakan anggota asosiasi mandiri yang terdiri dari bidan-bidan ataupun merupakan kelompok bidan yang memiliki otonomi tetapi berada di bawah organisasi lain, misalnya, masyarakat keperawatan atau kebidanan. Criteria keanggotaan asosiasi dalam ICM diuraikan dalam konstitusi ICM dan dilindungi hukum. Keanggotaan tersebut didasarkan pada keanggotaan di sebuah asosiasi yang memenuhi International Definition of the Midwife, termasuk di dalamnya persiapan pendidikan sebagai seorang bidan dan pengakuan resmi untuk melakukan praktik kebidanan. Selain itu, tidak ada kategori keanggotaan bidan secara individual dalam ICM. Semua bidan yang merupakan anggota suatu asosiasi yang memiliki status keanggotaan di ICM otomatis menjadi anggota ICM. Sebagai contoh, semua anggota bidan pada American College of Nurse-Midwives (ACNM) otomatis menjadi anggota ICM dan dapat turut serta dalam setiap aktivitas ICM.

Struktur dalam Confederation didasarkan pada empat wilayah dengan 11 perwakilan terpilih. Mereka sekaligus merupakan anggota Komite Eksekutif. Wilayah dan jumlah perwakilan meliputi wilayah Afrika (2), Amerika (2), Asia Pasifik (2), dan Eropa (5). International Council merupakan badan pengatur pada Confederation, yang terdiri atas dua orang delegasi yang memiliki hak suara dari setiap anggota asosiasi, 11 Perwakilan Regional, Pejabat Konfederasi (presiden, wakil presiden, dan residen sebelumnya), dan tiga anggota terpilih (direktur, direktur deputi, dan bendahara). Pertemuan International Council secara teratur diadakan setiap tiga tahun sebelum Kongres Tiga Tahunan ICM. Masa tugas bagi pejabat terpilih juga tiga tahun dan dapat dicalonkan kembali sebanyak tiga kali berturut-turut untuk jabatan yang sama.

Komite Eksekutif (Perwakilan Regional dan Dewan Manajemen) berfungsi sebagai suatu badan penasihat bagi staf di kantor pusat dan Badan ICM. Mereka melakukan pertemuan dua kali dalam periode tiga tahun. Dewan Manajemen bertanggung jawab menerapkan kebijakan dan aktivitas Badan ICM serta memberi pandangan kepada staf ICM. Mereka menyelenggarakan pertemuan sedikitnya setiap tiga hingga empat bulan. Sekretaris Umum, yang bertempat di markas ICM, merupakan pejabat eksekutif kepala ICM, ditunjuk oleh International Council untuk mengatur hubungan Confederation sehari-hari sesuai dengan petunjuk dari Badan dan Dewan Manajemen.

d. Visi dan Sasaran Global

Pendahuluan pada pernyataan asli Visi dan Sasaran Global ICM [International Confederation of Midwives. Empowering Women-Empowering Midwives: Global Vision for Women, Global Vision for Midwifery. London: ICM, 1994] mula-mula diadopsi oleh Badan ICM pada tahun 1993. Pendahuluan tersebut terdiri atas pernyataan tujuan:

Dalam menghadapi abad ke-21, bidan dan wanita memiliki banyak masalah yang sama dan mereka akan berupaya mencapai visi yang memperkuat baik wanita maupun bidan untuk sepenuhnya dihargai sebagai individu sekaligus anggota produktif dari seluruh masyarakat.

Pernyataan tujuan ini mencerminkan kesadaran bahwa pertumbuhan dan perkembangan kebidanan serta ICM tidak bisa tidak terkait dengan status pendidikan, social, dan ekonomi wanita yang menerima pelayanannya seiring dengan evolusi dan peningkatan hak wanita dalam masyarakat keseluruhan.

Unsur inti yang terkandung dalam Pernyataan Visi ICM Empowering Women … Empowering Midwives berfokus pada visi bagi wanita dan kesehatan mereka, sekaligus suatu visi untuk masa depan kebidanan. Sebagian besar pernyataan visinya diinspirasikan oleh pernyataan visi ACNM [American College of Nurse-Midwives. Listening to Women: Visionary Planning Document. Washington, DC: ACNM, 1992] dan mendapat izin untuk penggunaannya – sebuah contoh pentingnya memiliki mitra kerja kebidanan yang bekerja sama untuk berbagai pengalaman dan ide. Semua unsure penting ini dimulai dan diakhiri disertai penghargaan terhadap wanita sebagai individu yang memiliki hak asasi – baik sebagai penerima perawatan kebidanan atau sebagai bidan itu sendiri [International Confederation of Midwives. International Code of Ethics for Midwives. London: ICM, 1999; and International Confederation of Midwives. Midwives, Women, and Human Rights. Provisional statement presented to ICM Council, Vienna, April 2002. The Hague, Netherlands: ICM]. Visinya adalah sebuah dunia yang “tidak ada wanita yang takut tentang kehidupannya atau kehidupan bayinya jika ia hamil,” dan “ wanita berpendidikan dan berdaya juang untuk menjadi kuat dalam rasa percaya terhadap diri sendiri, untuk mempercayai tubuh mereka sendiri, untuk merencanakan kehamilan mereka, dan untuk membuat pilihan yang bijaksana dalam arena perawatan kesehatan.”

Unsure penting dalam Vision for The Future Midwifery [International Confederation of Midwives. Empowering Women-Empowering Midwives: Global Vision for Women, Global Vision for Midwifery. London: ICM, 1994] adalah memiliki dunia yang memungkinkan “bidan memberi pelayanan di semua tatanan dan untuk semua wanita yang memerlukan perawatan kebidanan” sebagai “tenaga kesehatan yang memiliki otonomi dan menghargai nilai kerja tim dalam memenuhi seluruh kebutuhan wanita dan keluarganya.” Visi tersebut dilanjutkan dengan “Bidan diakui sebagai ahli dalam perawatan wanita usia subur dan pelaksana dalam upaya Safe Motherhood” serta “bidan memainkan peran penting dalam menentukan perawatan kesehatan pada masa yang akan datang, termasuk perawatan kesehatan di dalam masyarakat bagi semua wanita dan keluarga.”

Semua pernyataan visi harus memiliki sebuah dokumen “strategi” penunjang [Barker, J. A. Future Edge: Discovering the New Paradigms of Success. New York: Morrow, 1992, p. 203]. ICM telah mengidentifikasi strategi spesifik untuk memenuhi tujuannya: (1) mengarahkan kesehatan wanita secara umum, (2) memperkuat profesi kebidanan, dan (3) meningkatkan organisasi secara internasional. Sasaran terkini yang ditetapkan tahun 2002 ialah melakukan tindakan menuju pencapaian sasaran Safe Motherhood dan memperlihatkan tindakan kebidanan yang berpotensi menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir; memperluas pengetahuan kebidanan dan pengaruh bidan di seluruh dunia, di mana pun memungkinkan pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan sehubungan dengan pemberian perawatan maternitas; serta bekerja sama dengan masyarakat dan kelompok wanita untuk mengembangkan pengetahuan mereka dan kewaspadaan tentang cara mencapai dan mempertahankan kesehatan. Sasaran ICM yang lain berkaitan erat dengan upaya memperkuat pendidikan kebidanan dan aktivitas pengaturan, memperkuat dan mendukung penelitian kebidanan, dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kebidanan. Sebagai sebuah organisasi, ICM juga memiliki komitmen untuk meningkatkan jumlah anggotanya, menyebarluaskan informasi, dan melindungi ketersediaan dana ICM, juga menyelenggarakan forum, seperti Kongres Tiga Tahunan yang mewadahi anggota asosiasi dalam berbagi dan mengembangkan diri dari pengalaman anggota lain.

e. Definisi Internasional Bidan

(1972; 1990; 2002) Definisi Internasional tentang Bidan, yang dikembangkan pertama kali tahun 1972, telah menjadi salah satu dokumen ICM yang paling penting dan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya. Kenyataan tersebut telah disetujui oleh WHO dan kemudian oleh Federasi Internasional Ginekologi dan Obstetri (FIGO) yang berperan baik dalam status kerja samanya dengan ICM sebagai pemain utama dalam kesehatan umum, seperti kredibilitas yang FIGO miliki dalam menjelaskan definisi bidan itu sendiri, apa yang harus bidan lakukan, dan dalam kerangka kerja bagaimana, serta lingkungan di mana bidan dapat dengan mudah melakukan praktik maternitas. Definisi ini kemudian mengalami perbaikan pada tahun 1991 dan sekali lagi pada tahun 2002. Tujuan utamanya ialah memodernisasi definisi yang digunakan dan dapat mencerminkan pengaturan mandiri dan otonomi dalam kebidanan.

Selama tahun 2000 dan 2001, sebuah pernyataan tentang kompetensi yang sangat penting untuk praktik kebidanan dasar telah diuji coba di lapangan di 22 negara berbeda [Fullerton, J. T., and Brogan, K. Essential Competencies for Midwifery Practice: A Project Report and Survey Analysis. The Hague, Netherlands: International Confederation of Midwives, 2002]. Sejumlah total 214 pernyataan tugas individual dalam enam domain (mis., antepartum, intrapartum) disajikan untuk dipertimbangkan dan diberi komentar oleh para pendidik kebidanan, mahasiswa senior kebidanan, bidan praktik, dan jajaran pengatur praktik kebidanan. Pada uji coba lapangan ini dibahas tipe pendidik kebidanan dan ruang lingkup praktik kebidanan. Dari contoh ini, sedikit lebih dari 40% program pendidikan menggunakan cara langsung, 30% didasarkan pada pertama-tama pendidikan keperawatan, dan 20% pada pendidikan kebidanan dan kepertawatan. Ruang lingkup keperawatan maternitas memiliki rentang dari perawatan pada masa hamil dan melahirkan saja hingga perawatan wanita dari masa remaja hingga dewasa menengah, dengan perswalinan dipimpin di semua tatanan pelayanan. Mayoritas responden kebidanan adalah karyawan yang bekerja sebagai bidan di lingkungan institusi dan mendapat gaji. Tujuh puluh lima persen menyediakan perawatan antenatal, 93% perawatan intrapartum, dan 85,5% memberi pelayanan untuk wanita selama pascapartum. Hanya 63% bidan yang melakukan praktik kebidanan menyediakan perawatan bayi baru lahir. Ada beberapa perbedaan yang nyata antarwilayah di seluruh dunia. Bidan yang berada di bagian selatan sampai negara-negara berkembang memiliki ruang lingkup praktik yang lebih luas daripada di banyak negara maju [Fullerton, J. T., Severino, R., Brogan, K., and Thompson, J. Essential competency of midwifery practice, phase II: affirmation of the competency statements. Midwifery (September) 2002].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar