Sabtu, 09 Agustus 2014

Sambungan...

Mata

TUS:

1) Penglihatan kabut

2) Skotomata (bintik buta pada penglihatan)

3) Diplopia (pandangan ganda)

4) Bintik pada pandangan

5) Sinar yang menyilaukan

6) Tekanan atau gejala nyeri

7) Fotofobia (peka terhadap cahaya)

8) Lakrimasi (mengeluarkan air mata berlebihan)

9) Rabas, kemerahan, rasa terbakar

10) Evaluasi klien tentang ketajaman pandangannya dan perubahan terakhir

11) Penggunaan kaca mata atau lensa kontak: untuk apa, pemeriksaan mata terakhir, perubahan peresepan alat bantu-lihat terkini

12) Cedera

13) Penyakit atau kondisi khusus lain

Observasi dan Pemeriksaan:

1) Kelopak mata: menutup, edema, tanda-tanda infeksi, refleks mengedip, menutup setengah, massa, lesi, ptosis (kelopak mata jatuh).

2) Bulu mata: menempel karena ada rabas, tidak ada bulu mata

3) Kelenjar air mata: tanda-tanda infeksi, bengkak

4) Gerakan mata involunter

5) Warna kantong konjungtiva bawah

6) Warna sclera

7) Lensa dan kornea mengalami abrasi atau menjadi buram

8) Strabismus (mata juling)

9) Ukuran, bentuk, dan kesamaan ukuran pupil

10) Gerakan parallel mata dan lapang pandang keseluruhan

11) Reaksi pupil terhadap cahaya dan daya akomodasi pupil

12) Tonjolan bola mata dan teraba tekanan intraocular, yang diperiksa dengan menekan mata dengan jari

13) Pemeriksaan oftalmoskopik

a) Ada refleks merah

b) Warna dan bentuk lempeng optic

c) Bentuk, ukuran, dan bentuk pembuluh darah retina

d) Area yang mengalami perdarahan

e) Warna dan bentuk macula dan fovea

f) Papiledema

g. Telinga

TUS:

1) Evaluasi klien tentang ketajaman pendengarannya dan perubahan terbaru pada pendengarannya

2) Sakit telinga

3)  Rabas

4) Tinnitus (bising telinga)

5) Vertigo (kehilangan keseimbangan)

6) Infeksi, cedera

7) Nyeri

Observasi dan Pemeriksaan:

1) Pembesaran atau nyeri tekan pada mastoid

2) Ketajaman pendengaran secara umum

3) Letak telinga di kepala

4) Bentuk, tonjolan, lesi, dan rabas pada aurikula dan ostium

5) Warna, sumbatan, lesi, edema, rabas, adanya benda asing pada saluran pendengaran eksternal

6) Pemeriksaan membrane timpani dengan alat otoskopik:

a) Warna

b) Tonjolan dan retraksi

c) Gambaran banyangan telinga

d) Dengan senter kerucut: membrane timpani ada atau tidak ada

e) Jaringan parut, perforasi

h. Hidung

TUS:

1) Sumbatan pada hidung (kesulitan saat bernapas lewat hidung)

2) Epistaksis (perdarahan lewat hidung)

3) Rabas: pada hidung dan di hidung dalam (postnasal)

4) Evaluasi klien tentang kemampuannya untuk mencium bau

5) Cedera

6) Frekuensi terkena flu

Observasi dan pemeriksaan:

1) Napas cuping hidung

2) Deformitas atau penyimpangan septum

3) Kesimetrisan, ukuran, letak, termasuk kesimetrisan lipatan nasolabial

4) Rongga hidung bebas sumbatan

5) Perforasi septum nasal

6) Pemeriksaan nasal dengan speculum

a) Ukuran, tanda-tanda infeksi, edema pada konka nasalis

b) Polip, tonjolan, sumbatan

c) Ulserasi, lesi, titik-titik perdarahan

d) Rabas

e) Warna mukosa

i. Mulut dan Tenggorokan

TUS:

1) Sakit gigi

2) Perdarahan, lesi, nyeri, atau edema gusi

3) Cabut gigi dan penggunaan gigi palsu

4) Kesulitan mengunyah atau menelan

5) Nyeri, lesi, perdarahan, atau edema bibir

6) Nyeri, lesi, tumor, atau perdarahan mulut

7) Nyeri, lesi, warna, tekstur, tumor, perdarahan, edema pada lidah

8) Frekuensi sakit tenggorokan

9) Jumlah rokok yang diisap setiap hari

10) Pembedahan (seperti tonsilektomi)

11) Evaluasi klien tentang kemampuannya mengecap

12) Suara berat atau perubahan suara

13) Kesulitan berbicara atau mengucapkan sesuatu

14) Perawatan gigi

Observasi dan Pemeriksaan:

1) Bau napas

2) Bibir: kesimetrisan, warna, lesi, edema, tumor, dan fisura

3) Mulut dan mukosa: lesi, tumor, plak, keutuhan palatum, warna, terlihat pembuluh darah pada mukosa bibir

4) Gigi: kondisi perbaikan gigi, gigi tanggal, karies

5) Gusi: perdarahan, lesi, edema, tumor, warna, gusi turun, terdapat pus atau eksudat

6) Lidah: kesimetrisan, posisi, tekstur, warna, lesi, tumor, kelembapan, selaput pada lidah, pergerakan lidah, penyimpangan lidah

7) Uvula: deviasi uvula, ukuran, pembesaran

8) Orofaring: tanda infeksi pada faring posterior, fosa tonsila, dan tonsillar pillar, inflamasi, edema, perdarahan, eksudat, tanda bercak pus, warna, lesi, tumor, ukuran, kesimetrisan, dan pembesaran tonsil.

j. Leher

TUS:

1) Nyeri atau kekakuan pada leher

2) Keterbatasan gerakan leher

3) Pembesaran atau nyeri tekan pada gelenjar getah bening

4) Pembesaran tiroid; riwayat penyakit goiter

5) Cedera, deformitas

6) Kelenjar tiroid (system endokrin)

a) Peka terhadap suhu lingkungan dan perubahan cuaca

b) Jumlah keringat yang keluar (berlebihan?)

c) Perubahan pada kulit kepala dan rambut, payudara, kulit, genitalia, leher, karakteristik seks sekunder

d) Perubahan kelabilan emosi

e) Perubahan denyut jantung, tremor, dan gugup

f) Perubahan berat badan dalam hubungannya dengan nafsu makan

g) Perubahan tingkat energy dan pola aktivitas

h) Perubahan uji fungsi laju metabolism basal sebelumnya dan kelenjar tiroid

i) Riwayat penyakit kelenjar tiroid dan pengobatan sebelumnya

Observasi dan Pemeriksaan:

1) Pembesaran atau nyeri tekan pada kelenjar saliva, submaksila, anterior, posterior, dan serviks bagian dalam, praaurikula, kelenjar getah bening di atas klavikula, ukuran, bentuk, konsistensi, dan pergerakan setiap nodus dan kelenjar yang dapat dipalpasi

2) Denyut carotid

3) Denyut nadi abnormal

4) Distensi vera

5) Rentang pergerakan sendi

6) Pembesaran atau tumor kelenjar parotid

7) Pembesaran, tumor, kesimetrisan, ukuran, bentuk, nyeri tekan, atau nodul pada kelenjar tiroid

8) Kesimetrisan dan penyimpangan (posisi) trakea

k. System Kardiorespirasi

TUS:

1) Dispnea (sesak napas)

2) Ortopnea

3) Takipnea

4) Mengi

5) Batuk

6) Pleurisy

7) Produksi sputum: warna, konsistensi, jumlah

8) Hemoptisis

9) Nyeri dada

10) Stridor (suara inspirasi seperti suara “burung gagak”)

11) Riwayat penyakit bronchitis, pneumonia, asma

12) Hubungan langsung dengan penderita tuberculosis

13) Tanggal pemeriksaan sinar-x terakhir dan hasilnya

14) Berkeringat di malam hari

15) Palpitasi

16) Sianosis

17) Edema dependen

18) Frekuensi denyut dan irama jantung yang tidak normal

19) Riwayat penyakit jantung, anemia, hipertensi, penyakit arteri koroner

Observasi dan Pemeriksaan:

1) Dada dan paru-paru

a) Konfigurasi, deformitas, kesimetrisan, ukuran, massa, lesi jaringan parut pada struktur dan dinding dada

b) Retraksi atau penonjolan interkosta dan/atau subklavia

c) Ekskursi pernapasan sama di kiri dan kanan dan kesimetrisan gerak pernapasan

d) Frekuensi, kedalaman, irama, dan tipe pernapasan (dada, abdomen)

e) Taktil fremitus

f) Auskultasi paru:

· Bunyi napas normal

· Rales

· Ronki

· Mengi

· Friction rub

· Bunyi tambahan lain

2) Jantung

a) Ukuran

b) Lokasi titik impuls maksimum (PMI)

c) Thrill yang dapat diraba, gesekan, impuls, syok

d) Penonjolan, “tendangan” jantung (heaving), pulsasi yang dapat diraba

e) Auskultasi jantung:

· Frekuensi, irama, dan kualitas bunyi napas pada empat area katup

· Bunyi tambahan, murmur, splitting, gesekan, thrill

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar