Kamis, 19 Juni 2014

RIWAYAT KEBIDANAN DI AMERIKA SERIKAT TAHUN 1960-AN

Kesempatan untuk melakukan praktik klinik perawat-kebidanan masih sangat terbatas bagi lulusan perawat-bidan pada awal tahun 1960-an. Hanya dua negara dan satu kota yang secara hukum mengakui praktik perawat-kebidanan pada saat itu, yaitu New Mexico, Kentucky, dan Kota New York. Negara lain, Maryland, telah memiliki perawat-bidan yang melakukan praktik di bawah hukum kebidanan yang kuno.

Singkatnya, seorang lulusan kebidanan dapat mengikuti pendidikan di fakultas yang memang menyelenggarakan program pendidikan perawat-kebidanan. Ia dapat melakukan praktik di Catholic Maternity Institute di Santa Fe, FNS di Kentucky, Rumah Sakit Kota Baltimore dan Universitas John Hopkins di Baltimore, atau Rumah Sakit Negara Kings atau Rumah Sakit Cumberland di Kota New York; atau melakukan praktik di berbagai bidang misi di luas negeri. Beberapa posisi pelayanan dan proyek lain yang masih sedikit peminatnya bermunculan, tetapi pada umumnya masyarakat belum mengetahuinya, atau seperti kasus proyek Negara Madera di California, yang menawarkan pekerjaan jangka-pendek yang merupakan proyek demonstrasi. Oleh karena itu, sebagian besar lulusan pada masa tersebut lebih memiliki pekerjaan seperti perawat pendidik, pengawas, administrator, atau menempati posisi konsultan di lapangan pekerjaan terkait. Dari situasi ini muncullah kebutuhan untuk menyelenggarakan penyegaran-kembali program bagi perawat-bidan yang ingin kembali melakukan praktik klinik perawat-kebidanan. Namun, kurang dari satu decade kemudian pelayanan maternitas dalam bentuk praktik berkembang pesat.

Pada akhir tahun 1950-an dan 1960-an, perawat-bidan melakukan upaya dengan sangat hati-hati dan terkonsentrasi untuk dapat melakukan praktik klinik di rumah sakit dengan pertimbangan sebagian besar persalinan berlangsung di rumah sakit (pada saat itu mencapai kurang lebih 70 persen). Pergerakan perawat-bidan ke dalam rumah sakit membawa konsep pelayanan keperawatan maternitas-berpusat keluarga dan berperan sebagai pembela konsumen bagi wanita yang menjalani persalinan di rumah sakit. Dengan demikian, mereka didarapkan dapat mengasuh bayinya dengan baik tanpa komplikasi lebih lanjut. Perawat-bidan saat ini bekerja baik di rumah sakit maupun di pelayanan kesehatan di luar rumah sakit.

Pada tahun 1967, kira-kira 23 persen dari 468 perawat-bidan yang menjawab kuesioner (American College of Nurse-Midwifery. Descriptive Data, Nurse-Midwives-U.S.A. Washington, DC: American College of NurseMidwives, 1968) secara nyata mereka melakukan praktik klinik perawat-bidan. Angka ini mencerminkan suatu peningkatan besar, yakni meningkat dari 11 persen yang melakukan praktik klinik pada tahun 1963. Dari 468 perawat-bidan yang telah bekerja, yang memberi respons terhadap survey tahun 1967, 103 di antaranya (22 persen) bekerja di luar negeri. Kebanyakan dari mereka bekerja untuk misi gereja atau organisasi kesehatan dunia. Lima puluh enam persen perawat-bidan yang bekerja melakukan pelayanan di area yang berhubungan dengan perawat-kebidanan, tetapi tidak melakukan praktik perawat-kebidanan yang sesungguhnya (mereka bekerja untuk program obstetric, pediatric, ibu-anak, dan departemen kesehatan masyarakat sebagai pengawas, administrator, tenaga perawat, dan peneliti); 75 persen di antaranya menempati posisi di atas tingkat staf. Dari 23 persen yang melakukan praktik perawat-kebidanan, 35 persen di antaranya bekerja untuk fakultas sebuah perguruan tinggi; 53 persen memberi pelayanan perawat-kebidanan lewat siklus maternitas; sedangkan 12 persen sisanya tetap berfungsi sebagai perawat-bidan pada satu atau lebih fase siklus maternitas, tetapi tidak pada keseluruhan fase.

Perkembangan kesempatan untuk melakukan praktik klinik perawat-kebidanan tetap berjalan lambat hingga menjelang akhir tahun 1960-an, dengan hanya sedikit area pemanfaatan praktik perawat-bidan dan perawat-bidan yang tersisa memberi kontribusi terhadap pelayanan kesehatan ibu-bayi di lapangan kesehatan terkait. Namun, sebelum tahun 1968 perawat-bidan mulai bekerja pada program perawat-kebidanan Maternal-Infant Care (MIC) di Kota New York untuk melakukan praktik maternitas di klinik dalam masyarakat yang masih memiliki kaitan dengan rumah sakit. Sebelumnya ini merupakan kesempatan bagi praktik yang tidak pernah terdengar oleh perawat-bidan (Lang, D. Providing maternity care through a nurse-midwefery service program. Nurs. Clin. North Am. 4:509, 1969). Perawat-bidan yang pertama kali melakukan praktik maternitas dalam Pelayanan Kesehatan Indian adalah pada tahun 1969 (Landwehr, G. A. Nurse Midwefery within the Indian Health Service: 1965-1980. Master’s thesis. New Haven, CT: Yale University School of Nursing, 2002).

Lima program pendidikan perawat-kebidanan dibuka pada tahun 1960-an. Empat dari lima program tersebut pada akhirnya ditutup:

1960-1981 University of Puerto Rico/Caparra Height District Hospital.

1963-1972 New York Medical College Graduate School of Nurse-Midwifery Program, Kota New York.

1965 University of Utah Graduate Maternal-Infant Nursing Program.

1966-1975 Ponce District Hospital, Ponce, Puerto Rico.

1969-1985 University of Mississippi Medical Center Nurse-Midwifery Program.

Sejumlah tantangan turut memberi andil dalam perkembangan praktik dan pendidikan yang sangat lamban ini. Tantangan terbesar di antara sejumlah tantangan tersebut adalah masih adanya pemahaman yang keliru dan stereotip yang berkaitan dengan perawat-bidan. Semua ide yang salah ini menimbulkan sikap bermusuhan yang ditunjukkan oleh beberapa professional kesehatan. Pada saat yang sama, beberapa professional lain semakin yakin dan turut mendukung perkembangan perawat-kebidanan. Sikap permusuhan dan dukungan ini muncul dari kedua kelompok kolega tenaga kesehatan professional yang sering bekerja sama dengan perawat-bidan, yaitu dokter dan perawat.

Berikut adalah beberapa pemahaman yang keliru dan stereotip yang sering terdengar selama masa yang menghambat perawat-kebidanan pada tahun 1960-an juga data fakta yang tersedia pada waktu tersebut:

· Stereotip: Semua bidan sama. Sering kali, jika hanya terdengar atau digunakan kata bidan dan bukan kata perawat-bidan, akan menimbulkan citra negative. Citra ini sebenarnya mengandung pengertian hati yang baik, penuh rasa sayang, tetapi memberi kesan bidan yang tidak terlatih, yang merupakan sejarah masa lampau atau yang saat ini bekerja di area pedalaman Selatan. Kesan lain yang muncul adalah mereka membantu persalinan di rumah bagi pasien yang tidak mempercayai system pelayanan kesehatan saat ini. Hal tersebut mengarah pada kesimpulan tidak rasional bahwa perawat-bidan merupakan suatu bentuk ancaman pelayanan yang dilakukan oleh kelompok tidak berpendidikan dan mencerminkan langkah mundur penyediaan pelayanan kesehatan ibu-bayi.

· Fakta: Nama perawat-bidan sebenarnya menjelaskan dengan tepat siapa dan apa perawat-bidan. Salah satu bagian dari nama tersebut sendiri tidak sepenuhnya mencerminkan profesi unik perawat-bidan di Amerika Serikat. Kata perawat mengungkapkan pengakuan terhadap pendidikan yang merupakan prasyarat dalam keperawatan, membedakan perawat-bidan dari bidan tradisional atau modern, juga menjamin kesinambungan penekanan pendidikan, dukungan, dan konseling kepada pasien. Semua Perawat Bidan Bersertifikat merupakan Perawat Terdaftar (RN). Dua pertiga program pendidikan perawat-bidan diberikan pada sekolah yang menjamin tingkat master. Sedangkan kata bidan menunjukkan spesialisasi tambahan dan fungsi perawat-bidan, yang mencirikan focus medis pada obstetric normal, dan merupakan jati diri perawat-bidan dalam lingkup kesejawatan perawat-bidan professional seluruh dunia.

· Pemahaman yang keliru: Perawat-bidan mencoba menjadi “dokter kecil”. Umumnya, dokter berpikir bahwa perawat-bidan tidak mengetahui “posisi mereka”. Sementara perawat berfikir bahwa perawat-bidan “mengabdi” kepada dokter dan dengan demikian merupakan pengkhianat bidang keperawatan.

· Fakta: Perawat-kebidanan adalah sebuah profesi dengan definisi jelas. Perawat-bidan meyakini dengan baik siapa mereka sebenarnya, apa yang harus diberikan, dan apa yang dapat mereka lakukan. Pada kenyataannya, kurangnya penerimaan selama bertahun-tahun, baik oleh profesi kedokteran maupun keperawatan, mengandung arti bahwa profesi perawat-bidan hanya menarik bagi sebagian orang yang memiliki dedikasi sangat tinggi dan berkomitmen penih memberi sumbangsih terhadap perkembangan dan penyediaan pelayanan kesehetan ibu-bayi dalam kapasitas yang mereka miliki.

Perawat-bidan adalah ahli di bidang siklus masa usia subur normal. Mereka berharap menjadi diri mereka dalam kapasitas yang tepat dan melakukan dengan tepat apa yang dapat mereka lakukan – memberi semangat dan mempermudah proses normal masa usia subur dengan capur tangan minimal; memberi pendidikan, dukungan, dan mengawasi pertumbuhan diri dan keluarga; menyingkirkan ketakutan; dan menciptakan suasana penerimaan dan kasih sayang yang tenang.

Perawat-bidan tidak mengabdi atau merupakan pengkhianat profesi keperawatan ataupun kedokteran. Namun, secara realistis mereka mengakui kebutuhan untuk mendapat dukungan profesi keperawatan maupun kedokteran sebagai upaya menumbuhkan pengakuan perawat-kebidanan. Perawat-bidan tetap menjaga hubungan baik dengan kedua profesi tersebut sehingga mereka bisa tetap memberi bantuan demi kepentingan ibu dan bayi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar