Jumat, 21 Desember 2012

Pancasila


Nilai-Nilai Pancasila
1.       Ketuhanan Yang Maha Esa.
è Sesuatu yang diharapkan kepada rakyat, bangsa Indonesia untuk menjalankan syariat agama masing-masing.
2.       Kemanusiaan yang adil dan beradab.
è Sesuatu yang diharapkan kepada masyarakat bangsa Indonesia khususnya, dunia umumnya, jangan semena-mena terhadap diri sendiri dan makhluk hidup lainnya.
3.       Persatuan Indonesia.
4.       Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.
5.       Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

A.      Landasan Pendidikan Pancasila
1.       Landasan Historis (Sejarah)
è Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang sangat panjang.
2.       Landasan Kultural (Budaya)
è Masyarakat mempunyai pandangan yang berlainan, maka para penguasa bertugas menyatukan pandangan tersebut.
3.       Landasan Yuridis (Hukum)
è UU No. 2 tahun 1989, tentang pendidikan nasional.
è UU No. 2 tahun 1989 pasal 39, “Jenjang pendidikan tinggi wajib memuat tentang pancasila, agama, dan kewarganegaraan.”
è Surat Keputusan Mentri Pendidikan Nasional No. 32/U/2000, “Pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa.
4.       Landasan Filosofis
è Sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia. Filsafat berarti berfikir secara mendalam. Dan pancasila merupakan hasil dari filsafat bangsa Indonesia.

B.      Tujuan Pendidikan Pancasila
Dalam UU No. 2 tahun 1989 dan Dirjendikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) No. 38/Dikti/Kep/2003, termuat: “Mengarahkan perhatian pada moral dan diharapkan dapat terlaksana dalam kehidupan sehari-hari, yaitu berperilaku yang mencerminkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam mansyarakat yang terdiri dalam berbagai golongan agama, kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan yang diarahkan pada terwujudnya prilaku keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Etika Berkomunikasi dengan Pasien
1.       Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri dengan baik.
2.       Memanggil nama pasien dan keluarga pasien.
3.       Lakukan kontak mata.
4.       Jaga harkat dan martabat pasien.
5.       Budayakan perilaku positif.
6.       Gunakan teknik mendengar aktif dan jangan menyela atau memotong pembicaraan.
7.       Berikan kesan bahwa kita sedang mendengar dan mengerti dengan apa yang dikatakan pasien.
8.       Jawablah pertanyaan pasien sesuai dengan apa yang dia inginkan.
9.       Beri penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan ringkas (jangan gunakan bahasa medis).
10.   Mendekat dan memberi perhatian yang lembut.
Kalau bertemu dengan klien:
1.       Dengarkan keluhan mereka.
2.       Jangan merubah pembicaraan dengan pindah ke masalah yang lain.
3.       Pastikan ibu mendapat pendamping yang disukai.

C.      Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Tonggak sejarah Indonesia mulai pada abad ke-7, tepatnya pada saat kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan. Pada abad 13 – 17, di Indonesia telah didirikan kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Pada saat itu Indonesia telah mengalami kehidupan yang mewah, “Gemah Ripah Loh Jinawi, Tata Tentram Kerta Raharja.” Maksudnya yaitu kehidupan yang telah baik.
Pada saat itu, unsur-unsur pancasila sudah ada, yaitu:
·         Ketuhanan
·         Kemanusiaan
·         Persatuan
·         Keadilan
·         Sosial
Unsur-unsur pancasila tersebut belum tertulis secara sah.
Pada waktu itu, dokumen tertulis dalam bentuk prasasti, seperti talang tuo, kedukan bukit, karang berahi, kota kapur dan lain-lain. Dan agama pada saat itu hanya Hindu dan Budha.
Indonesia pada Abad 17 -20 (Zaman Penjajahan Barat)
                Karena tergiur dengan kehidupan bangsa Indonesia yang adil dan makmur, dan banyaknya hasil alam Indonesia, maka banyaklah bangsa barat menjajah. Zaman ini menjadi zaman kehancuran bagi Indonesia dan memberi pengaruh buruk terhadap kedaulatan yang telah ada. Akhirnya terjadilan perlawanan.
Tokoh-tokoh yang berperan dalam perlawanan tersebut di antaranya:
·         Sultan Ageng Tirtayasa (Banten)
·         Sultan Agung (Mataram)
·         Hasanuddin (Makasar)
·         Iskandar Muda (Aceh)
·         Untung Suropati dan Trunojoyo (Jawa Timur)
Belanda mendirikan VOC di Indonesia.
Karena tidak ada koordinasi yang baik dari bangsa Indonesian dalam melakukan perlawanan, maka perlawanan dari daerah-daerah di Indonesia belum berhasil.

D.      Kebangkitan Nasional
Pada awal abad 20, bangsa Indonesia merubah cara perlawanan terhadap kolonial Belanda. Kegagalan-kegagalan secara fisik yang tidak terkoordinir mendorong pemimpin-pemimpin bangsa untuk memakai bentuk perlawanan yang lain. Bentuk perlawanan itu adalah menyadarkan bangsa Indonesia akan pentingnya bernegara. Akhirnya timbul berbagai macam organisasi politik, diantaranya: Budi Utomo, yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908, merupakan organisasi di bidang pendidikan. Mereka yang bergabung di organisasi itu mulai merintis ke jalan baru agar tercapainya tujuan bangsa Indonesia.
Tokoh-tokoh yang merintis Budi Utomo yaitu:
·         Ki Hajar Dewantara
·         Douwes Dekker
Pada tanggal 28 Oktober 1928 terjadilah penonjolan peristiwa sejarah, yang dipelopori oleh:
·         M. Yamin
·         Kuncoro Pramoto
·         Bongso Negoro
·         dll.
Akhirnya pada tanggal itu dikenal sebagai hari sumpah pemuda. “Satu bangsa, satu nusa, satu bahasa.”
Dengan sumpah pemuda tegaslah apa yang diinginkan bangsa Indonesia, yaitu kemerdekaan.
Pada tanggal 7 Desember 1941, pecahlah perang Pasifik, antara Jerman, Jepang dan Italia.


Ringkasan Materi
·         Abad 7 – 16, “Gemah Ripah Loh Jinawi, Tata Tentram Kerta Raharja
E.       Pengertian Indonesia
Indonesia adalah suatu bangsa dan negara yang politis, resmi merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945. Walaupun saat ini negara Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi yang luaar biasa, namun rakyat sadar bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar.
Sejak merdeka Indonesia telah memiliki 6 presiden. Selain itu, Indonesia juga pernah dipimpin oleh Mr. Syafrudin Prawiranegara pada masa darurat.
Pemerintahan Soekarno                               : 21 tahun.
Pemerintahan Soeharto                               : 32 tahun.
Soekarno dan Soeharto pernah dianggap sebagai bapak bangsa, namun berlaku tirani. Tirani terjadi karena kekuasaan eksekutif lebih besar daripada kekuasaan legislatif. Hal tersebut menyebabkan Amandemen. Amandemen berarti prubahan undang-undang. Amandemen sudah terjadi sebanyak 4 kali.

F.       Proklamasi dan Kejadian-Kejadian Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Proklamasi kemerdekaan Indonesia sudah dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945, jam 10.00 WIB, yang ditanda tangani oleh Atas Nama Bangsa Indonesia Soekarno – Hatta. Pengangkatan presiden ditentukan oleh siding rapat BPUPKI. Dalam periode ini, pegangan bangsa Indonesia adalah UUD 1945, tetapi belum dijalankan secara murni dan konsekuen, karena baru diproklamirkan.
Pada saat itu yang ada adalah presiden, wakil presiden, dan mentri-mentri (kabinet). Perpanjang tanganan di daerah adalah oleh gubernur. Semua kekuasaan dilaksanakan oleh presiden. Pada periode ini pemerintahan masih aman-aman saja, dan bekerja penuh dengan jiwa pengabdian, meskipun DPR dan MPR tidak ada. Pada saat itu, belum ada pengamanan, maka dikeluarkan maklumat presiden dan dibentuklah TKR (Tentara Keamanan Rakyat) pada tanggal 5 Oktober 1945 dengan pimpinannya Supriyadi. Supriyadi gugur dalam melawan Jepang di Blitar dan digantikan oleh Soedirman. Beliau dilantik oleh presiden Soekarno pada tanggal 18 Desember 1945. Akhirnya TKR resmi resmi menjadi TNI pada tanggal 3 Juni 1947.
Dalam kongres KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) tanggal 16 Oktober 1945 di Malang, wakil presiden Moh. Hatta mengeluarkan maklumat X, isinya: “Memberikan wewenang kepada KNIP untuk menetapkan UU dan GBHN.” Seolah maklumat ini mempunyai kekuasaan seperti MPR dan DPR pada zaman sekarang.
Pada tanggal 27 Juli 1947, Belanda melakukan penyerbuan ke beberapa daerah di Indonesia. Akhirnya mereka dapat menduduki Yogyakarta. Belanda belum bisa masuk ke daerah pedalaman karena tidak terjangkau transportasi. Sejak masuknya bangsa Eropa ke Indonesia sampai tahun 1965 indonesia selalu mengalami kekacauan. Tapi sejak diangkat presiden Soeharto, bangsa Indonesia mulai aman, namun belum sepenuhnya (1973).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar