Jumat, 21 Desember 2012

Imunologi



Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang respon tubuh terhadap antigen.
Imunitas adalah kekebalan yang dimiliki host terhadap infeksi mikroba pathogen. Kekebalan terbagi atas 2 macam:
·         Kekebalan Alamiah (bersifat tidak khas) merupakan kekebalan dasar yang diturunkan secara genetic dan tidak tergantung pada kontak dengan mikroorganisme sebelumnya.
Kekebalan alamiah terbagi atas:
a.       Kekebalan Spesies, misalnya poliomyelitis, campak dan salmonella typhi pada manusia. Mencit bersifat kebal karena perbedaan faali dan biokimia jaringan spesies.
b.      Kekebalan Ras, misalnya orang negro yang kebal terhadap penyakit malaria.
c.       Kekebalan Perorangan, dipengaruhi oleh:
ü  Umur, janin alat imunitasnya belum matang, sedangkan manula respon kekebalannya sudah menurun.
ü  Hormone, ibu hamil sangat peka terhadap infeksi.
ü  Gizi, orang yang memiliki gizi buruk beresiko tinggi terkena infeksi.

Respon Imunologik
Mikroorganisme atau bahan asing, masuk ke dalam tubuh manusia. Di dalam tubuh, mikroorganisme tersebut dikenal sebagai bahan asing. Karena ada bahan asing yang masuk maka system imunologik tubuh menjadi terangsang. Maka system imunologik meresponnya dengan membentuk sel perusak. Sel perusak tersebut akan mematikan mikroorganisme atau bahan asing yang masuk, sehingga penyakit dapat dicegah atau dimatikan.
Sel yang membentuk system imunologik:
1.       Sel Limfosit, yaitu Limfosit B, T dan Null Limfosit.
2.       Eosinofil, Netrofil, Basofil, Matosit, dan Trembosit.
Pertahanan tubuh manusia juga berkaitan dengan lapisan pelindung tubuh, yaitu:
1.       Permukaan Epitel
Kulit yang utuh dan adanya selaput lendir dapat menjadi penghalang mekanis dan penghalang masuknya zat bakterisidal.
2.       Pertahanan Jaringan
a.       Factor Humoral
·         Lisozim, enzyme pada secret hidung dan mata.
·         Properdin, ada pada serum normal.
·         Betalisin, dilepas dari trombosit selama pembekuan.
·         Polipeptida basa, leukin dari leukosit, dan plakin dari trombosit.
·         Protein C-reaktif, pada serum.
·         Bakterisidin, pada serum.
·         Complement, pada serum.
·         Pengahambat hialuronidase non spesifik.
Factor diatas merupakan factor penghambat masuknya bakterisidal.
b.      Factor Selular
·         Fagositosis, sel fagosit dapat menghancurkan antigen dengan memfagositkannya ke dalam vakuola, lalu bergabung dengan lisosom membentuk fagolisosom, kemudian antigen tersebut dapat dihancurkan.
·         Peradangan, mula-mula terjadi penyempitan, kemudian pelebaran pembuluh darah, sel leukosit keluar menuju ke jaringan, dan mikroorganisme yang masuk difagosit.
·         Demam Merangsang Pembuatan Zat Interferon, zat interferon menyembuhkan dari infeksi virus. Demam dapat menghancurkan rganisme penyebab infeksi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar