Homeostasis Darah
Homeostasis darah yaitu berfungsi
sebagai:
·
Medium pembawa bahan ked an dari sel.
·
Mejaga perubahan pH.
·
Membawa kelebihan panas ke permukaan tubuh untuk
dikeluarkan.
·
Berperan penting dalam pertahanan tubuh.
·
Memperkecil kehilangan darah jika terjadi
kerusakan pada pembuluh darah.
Homeostasis darah penting dalam
kelangsungan hidup sel.
Sel
Sel membutuhkan pasokan oksigen
dalam jumlah yang konstan untuk menunjang reaksi kimia. Reaksi kimia tersebut
akan menghasilkan energy dan karbon dioksida yang harus dikeluarkan secara
terus-menerus. Sel dapat bertahan hidup dan hanya berfungsi dalam rentang pH
dan suhu yang sempit. Selain itu sel juga hrus dilindungi dari berbagai
mikroorganisme penyebab penyakit. Sel-sel ini akan membentuk system tubuh.
Peredaran Darah Tubuh
Dari paru-paru darah masuk ke
sisi kiri jantung. Setelah itu diedarkan ke seluruh system tubuh, diantaranya
yaitu ke:
·
System pencernaan : 21%
·
Hati :
6%
·
Ginjal :
20%
·
Kulit :
9%
·
Otak :
13%
·
Otot jantung :
3%
·
Otot rangka :
15%
·
Tulang :
5%
·
Ke bagian tubuh lainnya : 8%
Setelah beredar ke seluruh tubuh,
darah masuk ke sisi kiri jantung dan kembali ke paru-paru.
Komposisi Darah
1. Plasma
Darah
2. Sel-Sel
Darah, ada 3 macam:
·
Eritrosit (Sel Darah Merah)
·
Leukosit (Sel Darah Putih)
·
Trombosit
Volume darah yaitu 8% dari berat
tubuh manusia.
·
Volume darah wanita : 5 Liter
·
Volume darah pria : 5,5 Liter
Pergerakan darah menyebabkan
unsur-unsur sel darah tersebar relative merata pada plasma darah.
Hematokrit yaitu presentase volume darah total yang ditempati oleh
eritrosit.
Hematokrit wanita : 42% Volume
Plasma wanita : 58%
Hematokrit pria : 48% Volume
Plasma Pria : 52%
Plasma darah terdiri dari 90% air
dan terdapat kontituen, antara lain:
·
Zat organic, terutama terdiri dari protein plasma,
sebanyak 6-8%.
·
Zat anorganik, terdiri dari elektrolit. Ion yang
banyak terdapat dalam plasma yaitu Na+ dan Cl-. Sedangkan
HCO3-, K+, Ca+ dan yang lainnya hanya sedikit.
Fungsi utama dari ion-ion tersebut adalah distribusi osmotic, penyangga pH, dan
eksitabilitas membran.
·
Zat gizi, yaitu glukosa, asam amino, lemak dan
vitamin.
·
Zat sisa, yaitu kreatinin, urea dan bilirubin
serta gas oksigen dan karbondioksida.
Plasma Darah
Fungsi plasma darah:
·
Sebagai medium transportasi untuk mengangkut
bahan atau zat.
·
Untuk mempertahankan suhu tubuh. Karena air
mampu menahan panas dengan kapasitas tinggi, sehingga plasma mampu menyerap dan
mendistribusikan panas yang dihasilkan oleh metabolisme. Untuk mempertahankan
suhu tubuh, energy panas yang tidak diperlukan dikeluarkan ke lingkungan
eksterna melalui darah yang mengalir ke permukaan kulit.
Protein Plasma
Protein plasma selalu berada di
dalam plasma darah. Protein plasma terdiri dari albumin, globulin dan
fibrinogen. Fungsi utamanya adalah untuk menentukan gradien osmotic antara
darah dan cairan interstitial. Sedangkan fungsi khususnya yaitu:
·
Albumin :
untuk menentukan tekanan osmotic dan mengikat berbagai zat untuk
ditransportasikan.
·
Globulin :
terdiri dari alfa, beta dan gamma. Globulin gamma (imunoglobuli) berperan penting
dalam mekanisme pertahanan tubuh.
·
Fibrinogen :
berperan dalam proses pembekuan luka.
Protein plasma ini disintesis di
hati, kecuali gamma globulin, yang dihasilkan oleh limphosit.
Eritrosit
Fungsi utamanya adalah untuk
transportasi oksigen dan karbondioksida dari jaringan ke paru-paru. Jumlahnya
yaitu 5 juta per mm3 darah. Bentuknya bikonkaf dan bersifat lentur.
Ukuran diameternya 8µm, lebar tepi luarnya 2µm, dan lebar tepi tengahnya 1µm.
Eritrosit tidak memiliki inti, organel dan ribosom. Eritrosit mengandung
molekul hemoglobin.
Hemoglobin
Terdiri dari 2 bagian, yaitu heme
(mengandung besi) dan globin (rantai polipeptida). Fungsi utamanya yaitu:
·
Mengikat oksigen dan karbondioksida.
·
Mengikat bagian ion H+ dari asam
karbonat, sehingga bisa menetralkan pH.
·
Mengikat CO. Pada keadaan normal, CO tidak
terdapat di dalam darah. Namun jika terhirup akan menempati tempat pengikatan
oksigen di dalam daarah, sehingga dapat menyebabkan keracunan CO.
Eritrosit berumur sekitar 120
hari. Produksi eritrosit (eritropoisis) yaitu oleh sumsum tulang, terutama
sumsum merah pada sternum, vertebra, iga, ujung-ujung tulang ekstremitas dan dasar
tengkorak. Pada perkembangan janin, eritrosit diproduksi oleh kantung kuning
(yolk sac), kemudian di hati dan limpa sampai terbentuk sumsum tulang.
Eritropoisis dirangsang oleh hormone eritropoitin yang dihasilkan oleh ginjal
sebagai respon terhadap penurunan oksigen. Anemia yaitu kelebihan eritrosit
dalam darah. Sedangkan polisetemia adalah kelebihan eritrosit dalam darah.
Leukosit
Leukosit adalah sel darah putih
yang berfungsi untuk pertahanan tubuh, yaitu:
·
Menyerang benda asing yang masuk.
·
Menghancurkan sel abnormal.
·
Membersihkan debris sel.
Jenis Leukosit:
·
Neutropil, bersifat fagositik.
·
Eusonopil, berperan dalam reaksi alergi dan
menyerang cacing parasitic.
·
Basofil, mengeluarkan zat kimia histamine
(reaksi alergi) dan heparin (membersihkan partikel lemak dan darah).
·
Monosit, sebagai makrofag dalam jaringan.
·
Limposit, membentuk pertahanan tubuh (membentuk
antibody dan immun selluler).
Jumlah leukosit yaitu 5 – 7 juta
per mm3 darah. Rata-rata 7 juta per mm3 darah.
Trombosit
Trombosit berperan dalam
homeostasis, yaitu penghentian perdarahan pada cedera pembuluh darah. Trombosit
bukan merupakan sel yang utuh, tapi merupakan potongan kecil-kecil yang
memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Jumlahnya yaitu sekitar 150.000 –
350.000 per mm3 darah. Rata-rata 250.000 per mm3 darah.
Jika kurang dari 200.000 disebut dengan trombopenia, yang menyebabkan
perdarahan secara terus-menerus. Sedangkan jika lebih dari 350.000 disebut
trombositosis.
Tiga Langkah Utama Homeostasis
1. Spasme
vaskuler.
2. Pembentukan
sumbatan (agregasi) trombosit.
3. Pembentukan
pembekuan.
Spasme vaskuler akan mengurangi
aliran darah yang melalui pembuluh darah yang cedera. Sedangkan agregasi
trombosit pada tempat yang cedera dengan cepat menambal luka yang terjadi.
Pembentukan bekuan (koagulasi darah) akan memperkuat sumbatan trombosit dan
mengubah darah di sekitar menjadi gel yang tidak mengalir.
System Limpatik
Merupakan saluran tambahan dimana
cairan dapat mengalir dari ruang interstitial ke dalam darah. Dalam keadaan
normal cairan yang diinfiltrasi dari kapiler lebih besar daripada cairan yang
direabsorpsi kembali ke plasma. Kelebihan cairan ini akan diserap oleh system
limpe. Kapiler limpe akan menyatu dan membentuk pembuluh limpe, dan akhirnya
akan bermuara pada vena. Cairan limpe dari bagian bawah tubuh akan mengalir ke
duktus torasikus. Cairan limpe dari sisi kiri kepala, leher kiri, dan sebagian
toraks akan mengalir ke duktus limpatikus kiri. Sedangkan cairan limpe dari
sisi kanan kepala, leher kanan dan sebagian toraks akan mengalir ke duktus
limpatikus kanan.
Fungsi terpenting dari system
limpe yaitu:
·
Mengembalikan kelebihan cairan filtrasi.
·
Pertahanan terhadap penyakit.
·
Transportasi lemak yang diserap.
·
Pengembalian protein yang difiltrasi.
Penyebab terjadinya edema:
·
Penurunan tekanan vena.
·
Penurunan konsentrasi protein plasma.
·
Peningkatan permeabilitas dinding kapiler.
·
Penyumbatan pembuluh limpe.
Pembuluh Darah dan Tekanan Darah
Darah diedarkan ke seluruh tubuh
melalui system pembuluh darah. Jaringan pembuluh darah menghubungkan berbagai
bagian tubuh dengan lingkungan eksternal yang memungkinkan untuk pertukaran
berbagai bahan. Misalnya penyerapan oksigen dan nutrient, serta membuang zat
sisa. Fungsi sirkulasi adalah mendistribusikan darah dari jantung untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrient, serta membuang zat sisa. Otak sangat
rentan terhadap penurunan aliran darah. Kerusakan otak permanen terjadi setelah
4 menit kekurangan oksigen.
System Sirkulasi
Arteri adalah pembuluh darah yang
berjalan dari jantung ke jaringan. Diameternya besar dan resistensinya rendah.
Sebagai reservoir tekanan, arteri bersifat elastic, dapat melebar untuk
mengakomodasi tambahan volume darah sewaktu jantung berkontraksi, dan menciut
kembali untuk mendorong darah ketika jantung berelaksasi.
Tekanan sistolik adalah tekanan
puncak yang ditimbulkan oleh darah yang disemprotkan ke dinding pembuluh darah
sewaktu jantung berkontraksi. Sedangkan tekanan diastole adalah tekanan minimum
arteri sewaktu darah mengalir untuk memasuki pembuluh darah bagian hilir
sewaktu jantung berelaksasi.
Arteriol
Arteriol memiliki dinding yang
tebal karena dilapisi oleh otot polos. Arteriol merupakan pembuluh resistensi
utama. Vasodialtasi menyebabkan penurunan resistensi dan peningkatan aliran
darah. Sedangkan vasokontriksi merupakan penyempitan pembuluh darah, yang
menyebabkan peningkatan resistensi dan penurunan aliran darah.
Kapiler
Berdinding tipis, berdiameter
kecil dan mempunyai cabang-cabang. Kapiler merupakan tempat pertukaran zat
antara darah dan jaringan. Terdapat dua jenis pertukaran zat:
·
Difusi Pasif, merembes melalui pori-pori
kapiler.
·
Bulk Flow, langsung menembus dinding kapiler.
Vena
Berdiameter besar, berdinding
tipis, dan beresistensi rendah. Vena merupakan pembuluh darah yang berfungsi
mengembalikan darah dari jaringan ke paru-paru. Tekanan darah dipengaruhi oleh:
·
Curah jantung.
·
Resistensi perifer total.
Curah jantung dipengaruhi oleh:
·
Kecepatan denyut jantung.
·
Volume sekuncup.
Hipotensi berat dan
berkepanjangan menyebabkan penyaluran darah ke jaringan tidak adekuat, hal ini
sering dikenal dengan shock sirkulasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar