Kamis, 08 Januari 2015

Di Mana Saya Dapat Memperoleh Informasi tentang Topik seperti Safe Motherhood, Kekerasan terhadap Wanita, Sikumsisi Wanita (Mutilasi), Tradisi yang Positif dan Negatif (Adat Istiadat) Seputar Kehamilan dan Persalinan di Berbagai Budaya, dan Diskriminasi Gender?

Seiring semakin banyak bidan diarahkan menuju kebidanan internasional – baik oleh fakultas ketika mereka masih duduk di bangku kuliah ataupun karena ketertarikan pribadi – sangatlah penting untuk mencari sumber-sumber informasi terpercaya tentang topic internasional dalam hal kesehatan wanita. Setiap bidan harus sepenuhnya memahami upaya global untuk membuat masa subur aman bagi semua wanita dan harus mengingat bahwa kehamilan merupakan sebuah kondisi yang tidak pernah ditujukan untuk berakhir dengan kematian wanita ataupun bayi. Walaupun demikian, ratusan dari ribuan wanita masih saja meninggal selama masa usia subur, dan bayi mereka yang baru lahir juga meninggal.

Seperti dicatat Rebecca Cook beberapa tahun yang lalu [Cook, R. J. Advancing Safe Motherhood Through Human Rights. Paper presented at the tenth anniversary of Safe Motherhood Initiative, Colombo, Sri Lanka, 1997, p.1], tragedy kematian dan ketidakmampuan secara global yang dialami wanita merupakan salah satu catatan pedih yang mengingatkan bahwa hak asasi wanita telah diabaikan di banyak area di dunia. Hak asasi bagi remaja puteri dan wanita merupakan topic kunci lain yang menjadi perhatian di antara para bidan sesuai sifat kebidanan, yakni bekerja merawat wanita dalam kondisi apapun bidan menemukan mereka [Fullerton, J. T., Severino, R., Brogan, K., and Thopson, J. Essensial competencies of midwifery practice, phase II: affirmation of the competency statements. Midiwifery (September) 2002]. Kekerasan terhadap wanita, pemotongan alat genitalia wanita, status kesehatan wanita yang terus-menerus rendah, dan bentuk diskriminasi gender lain merupakan bukti penyangkalan tetap terhadap hak-hak dasar remaja puteri dan wanita di seluruh dunia. Sumber informasi utama tentang hak asasi manusia dan status wanita dapat ditemukan dalam situs Organisasi Kesehatan Dunia dan lembaga-lembaga PBB, seperti Dana PBB bagi Wanita (UNIFEM), UNICEF, dan UNFPA.

Beberapa topic yang paling menarik seputar kehamilan, persalinan, dan periode segera pascapartum terdiri atas ritual budaya dan hal-hal yang masih dianggap tabu bagi wanita, dari apa yang dapat dimakan dan yang tidak boleh dimakan, sampai kepada apa yang ingin wanita lihat atau lakukan. Pemilihan area apa yang harus dibaca, digali, dan dibahas dengan anggota masyarakat merupakan aktivitas meningkatkan pengetahuan bagi siswa kebidanan atau lulusan baru. Saat Anda nanti menemukan, ketika bekerja dalam area internasional, sasaran perawatan kebidanan ialah mendukung semua tradisi budaya yang akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan wanita atau tidak menimbulkan bahaya, serta berupaya menghilangkan semua ritual dan hal-hal tabu yang dapat menempatkan wanita dan bayinya dalam bahaya. Banyak buku yang membicarakan topic ini, dimulai dengan beberapa tulisan awal oleh Margaret Mead dan ahli antropologi budaya lain. Sebuah kajian literature akan menjadi bacaan yang sangat menarik dan akan membantu Anda memahami budaya dalam persalinan, termasuk budaya yang berlaku di Amerika Serikat, secara lebih jelas.

2. Apa yang Merupakan Jenjang Pendidikan Lain Menuju Praktik Kebidanan di Seluruh Dunia?

Ada berbagai macam jenjang pendidikan untuk bekerja sebagai bidan professional di seluruh dunia, sesuai dengan Definisi Internasional ICM/WHO/FIGO tentang bidan. Hal ini digolongkan ke dalam dua kategori utama: (1) pendidikan kebidanan terdiri atas atau berada dalam bidang keperawatan, dan (2) pendidikan kebidanan langsung tanpa latar belakang kesehatan. Dalam berbagai jenjang ini, terdapat berbagai tingkat pendidikan yang merupakan prasyarat memasuki pendidikan kebidanan. Di negara-negara maju, sebagian besar pendidikan kebidanan dapat diikuti setelah menempuh pendidikan menengah, walaupun pendidikan kebidanan yang sebenarnya ada yang dapat dilanjutkan ke tingkat perguruan tinggi, ada juga yang tidak. Di negara-negara berkembang, pendidikan kebidanan umumnya dapat diikuti setelah menyelesaikan pendidikan sekunder sekurang-kurangnya sampai tingkat sepuluh.

Diperkirakan sekitar satu setengah jumlah bidan professional di dunia juga bekerja sebagai perawat, yang memiliki dia kualifikasi professional. Banyak negara membutuhkan dua kualifikasi dalam keperawatan dan kebidanan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan professional yang semakin meningkat untuk bekerja di fasilitas perawatan primer masyarakat. Di area lain di dunia, kebidanan langsung telah diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan untuk masa usia subur yang berkualitas tinggi. Dan di beberapa negara, kedua tipe bidan professional tersebut dipersiapkan. Apapun jenjang pendidikan kebidanan yang ditempuh, kompetensi masing-masing bidan adalah yang peling penting.

3. Bagaimana Saya dapat Aktif dalam Konfederasi Bidan Internasional?

Setiap bidan, yang merupakan anggota sebuah asosiasi kebidanan yang merupakan bagian Konfederasi Bidan Internasional (ICM), dipertimbangkan sebagai anggota aktif ICM. ICM bergantung kepada upaya sukarelawan bidan seluruh dunia untuk melaksanakn misi, visi, dan strategi globalnya. Siswa kebidanan, lulusan baru, dan bidan berpengalaman didorong untuk berperan aktif dalam ICM. Peran ini bisa dalam bentuk kerja sama dalam petugas Konfederasi dalam proyek-proyek individual, seperti proyeks pengembangan kompetensi kebidanan internasional dan standar praktik yang terus berlangsung, pengembangan situs ICM, atau pada konferensi-konferensi pertengahan-tiga tahunan dan Kongres Tiga Tahunan yang diselenggarakan di masing-masing tempat tugas mereka di seluruh dunia. Setiap orang yang tertarik berperan aktif dalam ICM harus menghubungi Sekretaris Umum di kantor pusat ICM untuk menyumbangkan waktu dan kemampuan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar