Penarikan
sampel dibagi menjadi dua, yaitu pengambilan sampel secara acak (probability
sampling) dan pengambilan sampel secara tidak acak (non probability sampling).
Di dalam
penarikan sampel secara acak, semua unsure yang ada di populasi mempunyai
peluang sama untuk terambil sebagai sampel mewakili populasinya. Agar sampel
dapat mewakili populasi, sampel tersebut harus diambil secara acak (random).
Sampel acak ini terdiri dari:
1.
Acak sederhana (simple random sampling / SRS)
2.
Acak sistematis (systematic random sampling)
3.
Acak sampel strata (stratified random sampling)
4.
Acak klaster (cluster sampling)
5.
Acak bertingkat / bertahap (multistage sampling)
Sementara itu, di dalam
pengambilan sampel secara tidak acak, tidak semua unsure di dalam populasi
mempunyai peluang yang sama untuk tertarik sebagai sampel. Terdapat banyak cara
pengambilan sampel secara tidak acak:
1.
Pengambilan
Sampel secara Acak (Probability Sampling)
a.
Acak
Sederhana (Simple Random Sampling / SRS)
Cara ini
dapat dilaksanakan apabila populasi tidak begitu banyak variasinya dan secara
geografis tidak terlalu menyebar, di samping itu harus ada daftar populasi
(sampling frame). Caranya adalah:
1)
Dengan melakukan undian
2)
Memakai table bilangan random
3)
Memakai paket computer (kalau sudah mempunyai kerangka
sampel).
b.
Acak
Sistematis (Systematic Random Sampling)
Sampel yang
diambil secara acak hanya unsure pertama, selanjutnya diambil secara sistematik
sesuai langkah yang sudah ditetapkan. Syarat penarikan sampel secara sistematis
adalah:
1)
Tersedianya kerangka sampling
2)
Populasinya mempunyai pola beraturan, seperti
blok-blok rumah
3)
Nomor urut pasien
4)
Populasi sedikit homogeny
c.
Acak Sampel
Strata (Stratified Random Sampling)
Di dalam
kehidupan sehari-hari pada umumnya populasi bersifat heterogen. Oleh karena
itu, agar semua sifat dapat terwakili, terlebih dahulu populasi tersebut dibagi
menjadi beberapa strata, misalnya: pendidikan (tinggi, sedang, kurang), ekonomi
(kaya, sedang, miskin). Di dalam melakukan stratifikasi dan pengambilan sampel
perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1)
Unsure populasi di dalam strata tersebut diusahakan
sehomogen mungkin.
2)
Antar strata diusahakan seheterogen mungkin.
3)
Sampel diambil proporsional menurut besarnya unit yang
ada di dalam masing-masing strata dan antar strata.
4)
Di dalam masing-masing strata unit sampel diambil
secara acak.
Kelebihan
penarikan sampel secara strata ini adalah semua cirri yang heterogen di dalam
populasi dapat terwakili dan memungkinkan mencari hubungan antar strata atau
membandingkannya.
d.
Acak Klaster
(Cluster Sampling)
Di dalam
praktik kadang-kadang kerangka sampel juga sulit diperoleh sehingga seharusnya
peneliti membuatnya sebelum turun mengumpulkan data. Hal ini mungkin mudah
dikerjakan, tetapi sering kali sulit atau tidak mungkin dilakukan atau kalau
dilakukan akan membutuhkan waktu serta biaya yang cukup banyak.
Populai
dibagi ke dalam gugus / kelas yang diasumsikan di dalam setiap kelas / gugus
sudah terdapat semua sifat / variasi yang akan diteliti. Selanjutnya kelas yang
akan diacak dan unit sampel akan diambil dari kelas yang sudah tertarik.
Syarat-syarat untuk pengambilan sampel ini adalah:
1)
Di dalam kelas sehomogen mungkin
2)
Antar kelas seheterogen mungkin
3)
Disebut juga area sampling
e.
Acak Sampel
Bertingkat / Bertahap (Multistage Sampling)
Pengambilan
sampel bertingkat dilakukan kalau secara geografis populasi sangat menyebar dan
meliputi area yang sangat luas.
2.
Penarikan
Sampel secara Tidak Acak (Non Probability Sampling)
a.
Purposive
Sampling
Sampling
ditentukan oleh orang yang telah mengenal betul populasi yang akan diteliti
(seorang ahli di bidang yang akan diteliti). Dengan demikian, sampel tersebut
mungkin representative untuk populasi yang sedang diteliti.
b.
Incidental
Sampling
Sampel
tersebut tidak terencana dan penggambaran hasil dari pengumpulan data tersebut
tidak didasarkan pada suatu metode yang baku, misalnya terjadi suatu keadaan
luar biasa, data yang sudah terkumpul disajikan secara deskriptif hasil
tersebut tidak dapat digeneralisasi.
c.
Quota
Sampling
Sampel yang akan diambil ditentukan oleh
pengumpul data dan sebelumnya telah ditentukan jumlah yang akan diambil. Kalau
jumlah tersebut sudah dicapai, si pengumpul data berhenti, selanjutnya hasil
itu dipresentasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar