Rabu, 25 September 2013

FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT BERDASARKAN MODEL SEGITIGA EPIDEMIOLOGI MENURUT GORDON

Model tradisional epidemiologi atau segitiga epidemiologi yang dikemukakan oleh Gordon dan La Ritch (1950), menyebabkan bahwa timbul atau tidaknya penyakit pada manusia dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu host, agent, dan environment. Gordon berpendapat bahwa:
1.      Penyakit timbul karena ketidaseimbangan antara agent (penyebab) dan manusia (host).
2.      Keadaan keseimbangan bergantung pada sifat alami dan karakteristik agent dan host (baik individu / kelompok).
3.      Karakteristik agent dan host akan mengadakan interaksi, dalam interaksi tersebut akan berhubungan langsung pada keadaan alami dari lingkungan (lingkungan social, fisik, ekonomi, dan biologis).

1.      Penjamu (Host)
Penjamu (host) adalah semua faktor yang terdapat pada manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya suatu perjalanan penyakit. Host erat hubungannya dengan manusia sebagai makhluk biologis dan manusia sebagai makhluk social sehingga manusia dalam hidupnya mempunyai 2 keadaan dalam timbulnya penyakit yaitu manusia kemungkinan terpajan dan kemungkinan rentan / resisten.
Faktor-faktor yang memegang peranan dalam proses kejadian penyakit pada penjamu adalah:


 








Gambar 1: Skema tahap prapatogenesis yang menggambarkan hubungan seimbang, pada tahap ini host dalam keadaan sehat.

a.       Faktor keturunan
Ada beberapa penyakit keturunan yang dapat ditularkan dari kedua orang tuanya (misalnya penyakit asma, diabetes mellitus).
b.      Mekanisme kekebalan tubuh atau imunitas.
Daya tahan tubuh seseorang tidak sama, namun faktor imunitas sangat berperan penting dalam proses kejadian penyakit pada seseorang dan sebaliknya apabila host mempunyai imunitas akan terhindar dari penyakit. Imunitas terbagi atas:
1)      Imunitas alamiah (tanpa intervensi)
·         Aktif alamiah yang bertahan lama dan membentuk antibody (misalnya ASI untuk bayinya).
·         Pasif alamiah pada bayi yang hilang setelah 4 bulan, tidak bertahan lama (misalnya pemberian toksoid pada ibu akan berdampak pada bayi yang lahir).
2)      Imunitas didapat (dengan intervensi)
·         Aktif didapat yang dibuat penjamu setelah imunisasi.
·         Pasif didapat yang bertahan 4-5 minggu (ATS dan ABU)
3)      Herd immunity (kekebalan kelompok) yang berpengaruh dalam timbulnya penyakit pada suatu kelompok di suatu populasi. Orang yang terkena varisella akan mempunyai kekebalan terhadap verisella.
c.       Usia
Terdapat penyakit pada usia tertentu (misalnya penyakit difteri atau campak akan menyerang anak-anak balita).
d.      Jenis kelamin
Terdapat penyakit yang menyerang jenis kelamin tertentu (misalnya kanker prostat yang dialami oleh pria dan kanker serviks yang dialami wanita).
e.       Ras (perbedaan cara nilai social dan faktor genetika).
f.       Social-ekonomi (cara hidup, tingkat pendidikan, dan ekonomi).
g.      Status perkawinan (mortalitas berkaitan dengan status perkawinan).
h.      Penyakit terdahulu
Penyakit kronis lebih rentan terhadap suatu infeksi.
i.        Gaya hidup berhubungan dengan social-ekonomi, tingkat pendidikan, ras, atau golongan etnis.
j.        Hereditas (berkaitan dengan ras).
k.      Nutrisi (sistem pertahanan tubuh secara umum).

2.      Bibit Penyakit (Agent)
Bibit penyakit (agent) adalah suatu substansi tertentu yang keberadaannya atau ketidakberadaannya diikuti kontak efektif pada manusia dapat menimbulkan penyakit atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. Macamnya berupa golongan biotis (unsure hidup) dan golongan a-biotis (unsure mati). Golongan biotis terdiri dari:
a.       Mikroorganisme (virus, bakteri, dan riketsia).
b.      Non-mikroorganisme (protozoa, metazoan / cacing).
c.       Tumbuhan (fungi atau jamur).
Penyakit yang ditimbulkan oleh kelompok biotis ini disebut dengan penyakit infeksi yang sifatnya menular dan tidak menular. Golongan a-biotis terdiri dari:
a.       Golongan kimiawi (pestisida, bahan pengawet makanan, obat-obatan, limbah industry).
b.      Golongan fisik (panas, sinar, radiasi, suara, getaran, objek yang bergerak cepat).
c.       Golongan mekanik (kecelakaan lalu lintas, pukulan).
d.      Golongan nutrient (karbohidrat, protein, lemak) yang apabila manusia mengalami kekurangan atau kelebihan akan menyebabkan penyakit.
Sifat bibit penyakit yang dapat menularkan penyakit infeksi (menular dan tidak menular) dikenali ada 4 macam, yaitu:
a.       Patogenesitas adalah kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada penjamu sehingga menimbulkan penyakit pada penjamu. Jika kemampuan ini tidak dimiliki disebut dengan a-patogen.
b.      Virulensi adalah suatu tingkat / derajat keganasan suatu kuman. Jika kerusakan yang ditimbulkannya hebat / ganas maka golongan bibit penyakit tersebut disebut virulen.
c.       Antigenesitas adalah kemampuan suatu bibit penyakit untuk merangsang timbulnya mekanisme pertahanan tubuh (antigen / antibody) pada diri penjamu. Misalnya, pada saat kontak dengan penderita hepatitis.
d.      Infektivitas adalah kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi / menyebar dan penyesuaian diri pada penjamu, hidup, dan berkembang biak dalam tubuh penjamu (misalnya penderita HIV).
Masuknya agent (bibit penyakit) yang dapat menimbulkan penyakit pada host (manusia) melalui beberapa macam jalur penularan sebagai berikut:
a.       Inhalasi yaitu masuknya agent dengan perantaraan udara (air borne transmission). Misalnya, terhirup zat-zat kimia berupa gas, uap, debu, mineral, partikel (golongan abiotik), atau kontak dengan penderita TB (golongan biotic).
b.      Ditelan yaitu masuknya agent melalui saluran pencernaan dengan cara memakan atau tertelan. Misalnya, minuman keras, obat-obatan, keracunan logam berat.
c.       Melalui kulit yaitu masuknya agent melalui kontak langsung dengan kulit. Misalnya, keracunan oleh bahan kosmetika, tumbuh-tumbuhan dan binatang.

3.      Environment (Lingkungan)
Environment (lingkungan) adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia. Lingkungan terbagi dalam 3 macam, yaitu:
1.      Lingkungan fisik adalah lingkungan yang berada di sekitar manusia yang meliputi kondisi udara, musim, cuaca, kondisi geografi, dan geologinya yang dapat mempengaruhi kerentanan host. Ketinggian tertentu akan mempengaruhi jantung, kelembapan akan mempengaruhi selaput lendir. Keadaan geografi akan menentukan jenis fektor atau reservoar dari suatu penyakit, sedangkan keadaan geologi akan mempengaruhi ketersediaan air.
2.      Lingkungan biologi, masih merupakan lingkungan yang berada di sekitar manusia namun jenisnya berasal dari golongan biotis (hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme). Tempat hidup yang paling sesuai dengan bibit penyakit disebut dengan reservoar atau tempat agent tersebut dapat hidup di dalam tubuh manusia dan binatang.
3.      Lingkungan non fisik adalah lingkungan sebagai akibat dari interaksi manusia yang meliputi social budaya, norma, dan adat istiadat. Sebagai contoh, lingkungan social-ekonomi yang mempengaruhi status kesehatan fisik dan mental baik individu maupun kelompok, meliputi kepadatan, kehidupan social, fasilitas olahraga, rekreasi, stratifikasi social, tingkat kejahatan, sistem asuransi, bencana alam, perang, dan lain-lain.
Seserang dapat menjadi sakit atau timbul penyakit apabila ia dengan sengaja atau tidak sengaja mengadakan / terpajan pada penyebab penyakit. Proses ini melalui tahapan. Dalam proses ini terlibat enam komponen yang dapat menimbulkan penyakit infeksi (menular dan tidak menular):
1.      Penyebab penyakit. Bibit penyakit yang dapat menimbulkan penyakit disebut pathogen.
2.      Reservoir dari agent penyebab adalah habitat normal tempat agent penyakit menular hidup, tumbuh, dan berkembang biak (habitat ini dapat berupa manusia, hewan atau lingkungan).
3.      Cara kerjanya penyebab penyakit dari penjamu (melalui saluran napas, saluran kemih, pencernaan, kulit, dan transplasental).
4.      Cara penularan agent ke penjamu baru melalui metode kontak langsung dan droplet (tetes ludah) dan metode tidak langsung yaitu melalui perantara (misalnya nyamuk).
5.      Tempat masuk ke dalam penjamu umumnya sama antara tempat masuk dan keluarnya.

6.      Kerentaan / kepekaan penjamu. Faktor imunitas, faktor ketahanan tubuh, malnutrisi, dan sistem imunologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar