A.
Infeksi Sitomegalovirus
Sitomegalovirus (CMV) termasuk golongan virus herpes DNA. Hal ini
berdasarkan struktur dan cara virus CMV pada saat melakukan replikasi. Virus
ini menyebabkan pembengkakan sel yang karakteristik sehingga terlihat sel
membesar (sitomegali) dan tampak sebagai gambaran mata burung hantu. Di Amerika
CMV merupakan penyebab utama infeksi perinatal (diperkirakan 0,5 – 2 % dari
seluruh bayi neonatal). Yow dan Demmler (1992) dalam pengamatannya selama 20
tahun atas morbiditas yang disebabkan CMV perinatal menjelaskan bahwa dari
800.000 janin yang terinfeksi oleh CMV diperoleh 50.000 bersifat simptomatis
dengan kelainan retardasi mental, kebutaan, dan tuli sedangkan 120 ribu janin
yang bersifat asimptomatis mempunyai keluhan neurologic.
Penularan
/ transmisi CMV ini berlangsung secara horizontal, vertical, dan hubungan
seksual. Transmisi horizontal terjadi melalui droplet infection dan kontak dengan air ludah dan air seni.
Sementara itu, transmisi vertical adalah penularan proses infeksi maternal ke
janin. Infeksi CMV congenital umumnya terjadi karena transmisi trans-plasenta
selama kehamilan dan diperkirakan 0,5 – 2,5 % dari populasi neonatal. Di masa
peripartum infeksi CMV muncul akibat pemaparan terhadap sekresi serviks yang telah
terinfeksi melalui air susu ibu dan tindakan tranfusi darah. Dengan cara ini
prevalensi diperkirakan 3 – 5 %.
Selengkapnya klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar