Rabu, 20 Agustus 2014

BAYI BARU LAHIR

Pasangan ibu/bayi baru lahir merupakan pasangan yang tidak terpisahkan. Peningkatan kesehatan ibu akan meningkatkan hasil-akhir yang diharapkan bagi bayi. Demikian juga, sangatlah penting meningkatkan kemampuan bayi untuk bertahan hidup supaya wanita tidak berisiko menjalani kehamilan berkali-kali. Dengan cara ini, dapat dipastikan anak-anak dapat mencapai masa dewasa dan mampu merawat orang tua mereka yang lansia. Kehamilan berulang berpengaruh sangat besar pada tubuh wanita sehingga meningkatkan risiko kematian sepanjang hidupnya, yang berkaitan dengan masa usia subur. Sekali lagi, intisari perawatan bayi baru lahir adalah sedikit menggunakan teknologi dan dewasa ini, sedapat mungkin diupayakan dengan penanganan alami.

 

Intisari Perawatan Bayi Baru Lahir

Perawatan Kehamilan yang Akan Datang

Perhatian Khusus

Meningkatkan kesehatan dan status wanita

Meningkatkan nutrisi remaja puteri

Menyarankan untuk tidak menikah pada usia dini

Peningkatan praktik hubungan seksual yang aman

Pemberian kesempatan untuk mendapatkan pendidikan kesehatan wanita

Perawatan Selama Kehamilan

Perhatian Khusus

Memperbaiki nutrisi wanita hamil

Melakukan imunisasi tetanus

Melakukan skrining dan mengatasi infeksi, terutama penyakit sifilis dan malaria

Meningkatkan komunikasi dan konseling: kesiapan persalinan, kewaspadaan terhadap tanda bahaya, dan pemberian ASI segera dan eksklusif

Pemantauan dan pengobatan komplikasi kehamilan, seperti: anemia, preeclampsia, dan perdarahan

Peningkatan kesadaran diri untuk mengikuti konseling dan uji HIV

Pengurangan risiko penularan HIV dari ibu ke anak

Perawatan pada Saat Persalinan

Perhatian Khusus

Memastikan ada perawatan terampil pada saat persalinan

Mengupayakan persalinan yang bersih, tangan yang bersih, pemotongan tali pusat yang bersih, mengikat dan membungkus tali pusat dengan bersih, serta pakaian bersih

Menjaga bayi tetap hangat; keringkan dan bungkus bayi secepatnya, termasuk pelindung kepala, atau menempatkan bayi pada ibu

Menganjurkan pemberian ASI eksklusif dan segera, sedikitnya dalam satu jam

Memberi perawatan mata profilaksis, jika diperlukan

Pengenalan tanda-tanda bahaya, baik pada ibu maupun bayi dan hindari menunda mencari perawatan dan rujukan

Pengenalan dan tindakan resusitasi bayi yang mengalami asfiksia dengan segera

Beri perhatian khusus terhadap kehangatan, pemberian makan, dan tindakan higienis pada bayi preterm dan bayi berat badan lahir rendah

Perawatan Setelah Persalinan

Perhatian Khusus

Memastikan kontak dengan tenaga kesehatan segera setelah persalinan

Meningkatkan pemberian ASI eksklusif berkelanjutan

Mempertahankan kebersihan untuk mencegah infeksi; memastikan perawatan tali pusat yang bersih dan memberi ibu konseling tentang praktik higienis, umum, mis., mencuci tangan

Menyediakan imunisasi seperti vaksin BCG, OPV, dan hepatitis B, sesuai kebutuhan

Pengenalan tanda-tanda bahaya pada ibu dan anak, terutama terhadap infeksi, dan hindari penundaan dalam mencari perawatan dan rujukan

Dukungan kepada ibu HIV positif untuk membuat pilihan yang tepat tentang dan mempertahankan pemberian ASI

Lanjutkan memberi perhatian khusus terhadap kehangatan, pemberian makan, dan praktik higienis bagi bayi berat lahir rendah

kesehatan segera setelah persalinan

Meningkatkan pemberian ASI eksklusif berkelanjutan

Mempertahankan kebersihan untuk mencegah infeksi; memastikan perawatan tali pusat yang bersih dan memberi ibu konseling tentang praktik higienis, umum, mis., mencuci tangan

Menyediakan imunisasi seperti vaksin BCG, OPV, dan hepatitis B, sesuai kebutuhan

dan anak, terutama terhadap infeksi, dan hindari penundaan dalam mencari perawatan dan rujukan

Dukungan kepada ibu HIV positif untuk membuat pilihan yang tepat tentang dan mempertahankan pemberian ASI

Lanjutkan memberi perhatian khusus terhadap kehangatan, pemberian makan, dan praktik higienis bagi bayi berat lahir rendah

Sumber: Costello, A. State of the World’s Newborns: A Report from Saving Newborn Lives. Washington, DC: Save the Children, 2001, p.9

Kurang lebih 8 juta kematian perinatal terjadi setiap tahun. Dari jumlah ini, sekitar 85% kematian baru lahir terjadi akibat infeksi, asfiksia saat lahir, dan cedera saat lahir [Costello, A. State of the World’s Newborns: A Report from Saving Newborn Lives. Washington, DC: Save the Children, 2001]. Lebih dari dua pertiganya terjadi pada bayi cukup bulan dengan ukuran sesuai. Semua kematian bayi ini pada gilirannya menciptakan lingkaran permasalahan: pengaturan jarak kelahiran yang buruk, fertilitas berlebihan, kematian janin berulang, dan kesakitan serta kematian ibu.

1. Situasi di Amerika Serikat

Bagi sebagian besar wanita di Amerika Serikat, melahirkan anak merupakan pengalaman yang relative normal dan masyarakat mengharapkan pengalaman persalinan yang sempurna, bayi yang sehat, dan ibu tidak terancam bahaya akibat pengalaman tersebut. Pada kenyataannya, sejak tahun 1990 sampai 1995, hampir 2000 wanita Amerika meninggal akibat kehamilan dan komplikasinya, bahkan dalam kondisi perawatan kesehatan yang mengalami kemajuan modern.

Sumber: National Center for Health Statistics, Centers for Disease Control and Prevention. Vital Statistics, 1998.

Menurut National Center for Health Statistics (NCHS), tidak ada kemajuan yang terlihat dalam upaya menurunkan angka kematian ibu sejak tahun 1982. Dua puluh negara lain memiliki angka kematian ibu yang lebih rendah daripada di Amerika Serikat. Pada tahun 1990, pemerintah pusat menetapkan suatu sasaran untuk menurunkan angka kematian ibu hingga 3,3 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2000. Baru tiga negara yang telah mencapai tujuan tersebut: Massachusetts, Nebraska, dan Washington. Delapan negara lain telah mampu mencapai angka kematian ibu kurang dari empat. Ini dengan jelas menunjukkan tiga hal, yaitu: terdapat angka kematian yang berlebihan, bahwa upaya penurunan dapat dicapai dan pencapaian tujuan ini akan menjadi hal yang sulit bagi negara lain. Health and Human Sevices Healthy People pada tahun 2010 menetapkan kematian ibu untuk mencapai angka 3,3 per 100.000 kelahiran hidup. Focus khusus tahun 2010 ialah mengurangi perbedaan rasial [U.S. Department of Health and Human Services. Tracking Healthy People 2010. Washington, DC: Government Printing Office, November 2000].

Pada awal abad ke-20, angka kematian untuk wanita kulit hitam dua kali lipat daripada wanita kulit putih. Saat ini, perbedaan rasial tersebut meningkat: angka kematian wanita kulit hitam 4,5 kali angka kematian wanita kulit putih dan 1,6 angka kematian wanita Hispanik. Selain kematian yang sebagian besar dapat dicegah, banyak wanita (kurang lebih 25%) mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan yang signifikan, antara lain: infeksi, perdarahan, hipertensi, depresi, dan inkontinensia urine.

Dalam suatu studi yang dilakukan oleh negara tentang rasio angka kematian-terkait kehamilan antara tahun 1991-1997, rasio kematian ibu secara keseluruhan adalah 7,31. Namun, rasio bagi wanita hispanik 10,3 kali wanita kulit putih; rasio bagi wanita Asia/Pulau Pasifik ialah 11,3 kali; bagi wanita Amerika Indian/Asli Alaska ialah 12,2 kali; dan bagi wanita kulit hitam ialah 29,6 kali wanita kulit putih [Centers for Disease Control and Prevention: CDC report highlights selected racial and ethnic pregnancy-related death rates. Morbidity and Mortality Weekly Report. www.cdc.gov. May 11, 2001].

Sumber: National Center for Health Statistics, Center for Disease Control and Prevention. Vital Statistics, 1998

Selama kerangka waktu ini, 3193 wanita meninggal selama kehamilan atau dalam jangka waktu satu tahun setelah kehamilan berakhir. Beberapa negara maju sekarang bergerak ke arah penggunaan Pregnancy Related Mortality Rate (PRMR). Ini dikarenakan anggapan bahwa dengan menggunakan teknologi terkini, beberapa wanita yang akan menjelang kematian setelah 42 hari melahirkan. Sedangkan, mereka akan meninggal lebih awal tanpa penggunaan teknologi tersebut [Centers for Disease Control and Prevention: CDC report highlights selected racial and ethnic pregnancy-related death rates. Morbidity and Mortality Weekly Report. www.cdc.gov. May 11, 2001]. PRMR dapat menangkap semua kehamilan yang berkaitan dengan kematian, yang biasanya terjadi 42 hari pascapartum.

Ras dan etnik tidak dipertimbangkan sebagai factor risiko kematian ibu, melainkan lebih sebagai indicator kurangnya lingkungan pendukung dalam area ekonomi, akses ke system kesehatan, dan kurangnya kualitas perawatan.

Pelaporan yang akurat tentang kematian ibu merupakan suatu permasalah di Amerika Serikat sebagaimana di berbagai negara lain di dunia. Kematian yang tidak dilaporkan akibat kesalahan klasifikasi diperkirakan mencapai 1,3 sampai 3,0 kali jumlah kematian yang dilaporkan lewat statistic vital. Dengan demikian, 3086 kematian yang terjadi antara tahun 1987 dan 1996 mendekati angka 9300.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar