Rabu, 02 Januari 2013

Fraktur Klavikula pada Bayi Baru Lahir


BAB I
LANDASAN TEORI

A.     PENGERTIAN
Menurut A. Samik Wahab (2000), Fraktur adalah dimana hilangnya kontinuitas jaringan tulang. Klavikula merupakan tulang yang paling sering mengalami fraktur pada neonatus karena proses persalinan. Fraktur klavikula pada bayi terdapat 1,5 – 3% dari persalinan pervaginam. Fraktur ini merupakan trauma lahir pada tulang yang tersering ditemukan dibanding dengan trauma tulang lainnya.
Fraktur klavikula merupakan komplikasi yang tidak dapat diprediksi dan dihindari pada persalinan normal.

B.      ETIOLOGI (SARWONO PRAWIROHARDJO, 2005)
Faktor predisposisi fraktur klavikula adalah:
1.      Bayi yang berukuran besar;
2.      Distosia bahu;
3.      Partus dengan letak sungsang;
4.      Persalinan traumatic; atau
5.      Persalinan midforceps.

C.      GEJALA (A. SAMIK WAHAB, 2000)
Bayi dapat memperlihatkan pseudoparalisis. Pseudoparalisis yaitu suatu kondisi di mana seseorang tampaknya tidak mampu untuk memindahkan lengan atau kaki tetapi tidak lumpuh. Pada pemeriksaan didapatkan krepitasi, perabaan tulang yang ireguler, dan spasme otot sternokleidomastodius.
Jenis fraktur pada trauma lahir ini umumnya jenis fraktur greenstick, yaitu fraktur dimana salah satu sisi tulang patah sedang sisi lainnya membengkok. Secara klinis fraktur jenis greenstick sering tidak diketahui segera setelah bayi lahir, tetapi baru ditemukan 1 – 2 minggu kemudian setelah teraba adanya pembentukan kalus.


Beberapa gejala klinis fraktur klavikula greenstick:
1.      Gerakan tangan kiri dan kanan tidak sama;
2.      Refleks moro asimetris;
3.      Bayi akan menangis pada perabaan klavikula;
4.      Gerakan pasif pada tangan yang sakit; dan
5.      Riwayat persalinan yang sukar.

Jenis fraktur klavikula yang sakit:
1.      Adanya crepitasi
Krepitasi yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang. Krepitasi yang teraba akibat gesekan antar fragmen satu dengan lainnya.
2.      Deformitas (kelainan) pada tulang klavikula yang sakit.

Jika dilakukan pemeriksaan, maka akan menunjukkan:
1.      Adanya pembengkakan pada sektor daerah fraktur;
2.      Krepitasi;
3.      Pergerakan lengan kurang; dan
4.      Irritable selama pergerakan lengan.
Selengkapnya klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar